Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Saran Residivis Kekerasan terhadap Anak Diberi Sanksi Sosial

Kompas.com - 09/02/2017, 08:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyarankan agar selain sanksi hukum, pelaku kekerasan pada anak yang berulang perlu diberikan sanksi sosial.

"Para repeat offender (residivis) kekerasan terhadap anak, misalnya bekerja sosial dengan PPSU dan memakai baju dengan ditulis di bajunya 'Saya pelaku kekerasan terhadap anak'," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Rabu (8/2/2017).

Gabungan sanksi sosial dan hukum itu agar memberikan efek jera. Para pelaku akan dibuat malu. Sandiaga mengatakan, setelah diberikan sanksi, maka akan ada rehabilitasi bagi para pelaku kekerasan.

Rehabilitasi itu sekaligus diberikan pengarahan agar tidak terulang. Sandiaga menambahkan, dia dan Anies memiliki sikap tegas untuk menindak pelaku kekerasan terhadap anak.

Di sisi lain, Anies sempat mengatakan bahwa akan membentuk gugus atau tim pencegahan kekerasan terhadap anak di setiap kota dan kabupaten di Jakarta bila terpilih nanti. (Baca: Anies Akan Bentuk Tim Pencegahan Kekerasan Anak di Tiap Wilayah)

Pembentukan ini didasari penyelesaian kasus kekerasan terhadap anak yang belum maksimal. Nantinya gugus itu minimal terdiri dari lima orang. Gugus itu akan berisi para ahli psikologi, sosiologi, hingga pemuka agama.

Gugus itu sendiri akan bertugas memantau sekolah dan lingkungan yang berpotensi adanya kekerasan terhadap anak-anak. Setelah itu mereka akan melakukan mitigasi berupa langkah pencegahan dengan mengidentifikasi sumber masalah di lingkungan tersebut.

Kompas TV Bocah Korban Penganiayaan Ibu Kandung Alami Trauma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com