Meski mahal, Elly menyatakan, calon penumpang yang merupakan warga perumahan yang akan dilayani JR Connexion tidak keberatan dengan tarif tersebut.
"Menurut teman-teman di perumahan (tarif Rp 20.000-25.000) tidak tinggi karena mereka pemakai mobil lho. Kalau bawa mobil sendiri, belum bahan bakarnya, tolnya, dan sopirnya," ujar Elly.
Rute
Selain tarif, Elly menyebut, perbedaan lain JR Connexion dan angkutan umum biasa juga terletak pada rute yang dilayani. Jika angkutan umum lainnya, termasuk transjakarta, melayani rute pemberangkatan dari terminal dan memiliki banyak titik pemberhentian di sepanjang jalan, JR Connexion melayani langsung di dalam lokasi perumahan ke lokasi tujuan tanpa adanya titik pemberhentian di sepanjang jalan.
"Transjakarta kan di jalan raya. Kalau ini, langsung dari perumahan ke tujuan tanpa berhenti-berhenti," ujar Elly.
Kondisi ini disebutnya berbeda dengan transjakarta yang walaupun tidak bisa berhenti di sembarang tempat, memiliki beberapa titik pemberhentian di rute yang dilaluinya.
Fasilitas
Untuk fasilitas, Elly menyebut setiap bus JR Connexion dilengkapi koneksi internet. Setiap bangku juga dilengkapi sabuk pengaman dan dirancang agar memungkinkan bagi penumpang merebahkan sandaran kursi.
Bus JR Connexion tidak dilengkapi pegangan untuk penumpang berdiri karena semua penumpang harus duduk. Adapun setiap bus memiliki 30-50 kursi.
"Jadi, beda segmen, beda pelayanan. Jadi, kalau ada yang keberatan (dengan tarif JR Connexion), silakan pakai transjakarta yang Rp 3.500 karena itu angkutan ekonomi, ada subsidinya. Kalau ini nol subsidi karena non-ekonomi," kata Elly.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.