Cerita Ketua KPU DKI soal "Closing Statement" Paslon di Debat Terakhir

Kompas.com - 11/02/2017, 06:46 WIB

Akhdi Martin Pratama

Penulis

Lihat Foto

Ketiga pasangan cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta, dalam debat terakhir di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berfoto bersama moderator usai mengikuti debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan, segmen terakhir dalam debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta merupakan inisiasi dari pihaknya.

Dalam debat ketiga ini, segmen terakhir para pasangan calon diberikan kesempatan untuk memberikan statement mengenai pendapat mereka tentang pasangan calon lainnya.

"Jadi, memang closing statement ada selalu dalam debat, tetapi pertanyaan terakhir yang agak unik tadi, soal plus minus itu inisiasi KPU, selama ini mereka kan saling nyindir," ujar Sumarno seusai debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Ketiga pasangan cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta, dalam debat terakhir di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

Sumarno mengatakan, sebagai pihak penyelenggara pemilu, KPU menginginkan kesejukan setelah kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 ini. Untuk itu, ia berharap masyarakat Jakarta akan kembali bersatu meski pada Pilkada DKI 2017 mereka berbeda pilihan dalam memilih pasangan calon.

"Kami ingin betul di akhir kampanye, masyarakat Jakarta yang terkotak-kotak terbelah menyatu sebagai warga Jakarta," kata Sumarno.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berfoto bersama moderator usai mengikuti debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.

Adapun pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada DKI ini adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Syiviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiga Uno.

Masa kampanye pilkada akan berakhir pada Sabtu (11/2/2017) ini. Setelah itu, tahapan pilkada akan memasuki masa tenang. Pada Rabu (15/2/2017), warga Jakarta akan mencoblos cagub dan cawagub pilihannya.

Kompas TV Pengaruh Debat Cagub DKI Terhadap Sikap Pemilih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.