JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei terbaru yang dirilis Charta Politika menyebutkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, kini mencapai 31,9 persen.
Angka tersebut meningkat dibanding survei sebelumnya.
Tidak hanya Charta, elektabilitas Anies-Sandi juga disebut meningkat dalam beberapa survei lainnya.
(baca: Charta Politika: Ahok 39 %, Anies 31,9 %, Agus 21,3 %)
Ia kini berada di posisi kedua, di bawah pasangan cagub-cawagub nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut, ada sejumlah momentum dalam 1,5 bulan terakhir yang dinilainya jadi penyebab meningkatnya elektabilitas Anies-Sandi.
Momentum itu adalah saat Anies mulai datang dalam acara-acara yang diadakan kelompok Islam yang berseberangan dengan Ahok, salah satunya kedatangannya ke markas Front Pembela Islam di Petamburan, Jakarta Pusat.
"Saya membaca momentum-momentum apa yang terjadi dalam rentang waktu kenaikan Anies. Berdasarkan analisis tersebut, suara Anies menguat setelah dia mulai masuk ke pangsa pasar Islam, seperti ketika Anies datang ke Petamburan," kata Yunarto di Kantor Charta Politika di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017).
(baca: Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Agus Menurun, Ahok dan Anies Meningkat)
Selain kedatangan ke markas FPI, Yunarto menyebut Anies juga mulai sering menunjukkan gimmick yang dinilainya jadi simbol keinginan Anies untuk menarik pangsa pasar pemilih Islam anti-Ahok.
Seperti saat dia menjadi satu-satunya cagub yang menghadiri acara diskusi bertema tentang gubernur Muslim di Masjid Al Azhar.
Tidak hanya itu, saat menghadiri acara Mata Najwa, Yunarto menyebut Anies juga menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang berpegang teguh pada surat Al-Maidah ayat 51.
(baca: Survei Litbang "Kompas": Dukungan terhadap Anies-Sandi Meningkat 9 %)
"Dalam debat, dia mengeluarkan statement yang tegas tentang Alexis. Kemudian Sandi tentang hiburan malam bersyariah. Itu merupakan simbolisasi yang kuat terhadap pemilih Islam," ujar Yunarto.
Menurut Yunarto, apa yang kini dilakukan Anies tidak dilakukannya saat masa-masa awal kampanye.