JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, warga Ibu Kota termasuk dirinya berharap Pilkada DKI Jakarta berjalan lancar.
Ia berharap, kontestasi Pilkada DKI Jakarta tidak menimbulkan ketegangan di masyarakat.
"Pilkada adalah pesta demokrasi, suasana yang dibangun seharusnya suasana yang menggembirakan dan membangkitkan semangat dan warga bisa menentukan pilihannya," kata Djarot, saat menyampaikan pidato politik, di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu (11/2/2017).
"Bukan sebaliknya, justru menimbulkan suasana ketakutan, caci maki, menggerakkan massa dari luar kota yang berusaha merobek dan mengutak atik Bhinneka Tunggal Ika," tambah dia.
(baca: Ahok Resmi Aktif Kembali Jadi Gubernur DKI)
Djarot merasa terhormat diinstruksikan untuk berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Djarot meyakini, dirinya bersama Ahok mampu mencatat sejarah baru di Jakarta.
Dia menjelaskan, Sumpah Pemuda yang sudah diikrarkan sejak 88 tahun lalu tidak hanya diucapkan oleh pemuda dari suku atau agama tertentu.
(baca: Kata Djarot, Justru Ahok yang "Dinginkan" Dirinya Selama Debat)
"15 Februari akan kita jawab, ternyata kita masih setia dan tidak mengkhianati sumpah pemuda," kata Djarot.
Menurut Djarot, kini warga banyak melupakan ikrar satu bahasa, bahasa Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia dan bertanah air satu, tanah air Indonesia.
"Ini bukan persoalan kalah atau menang, tapi prinsip dasar kebangsaan dan ideologi. Kami buktikan bersama bahwa Jakarta benar-benar baik melaksanakan demokrasi," kata Djarot.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok-Djarot bersaing dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.