JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 akan memasuki masa tenang pada 12-14 Februari 2017.
Calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan para pendukungnya untuk mewaspadai terjadinya politik uang selama masa tenang.
"Masa tenang, semua spanduk harus diturunin. Jaga wilayah masing-masing, kemudian awasi jangan sampai ada money politic," kata Djarot, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017).
(baca: Ahok Resmi Aktif Kembali Jadi Gubernur DKI)
Selain itu, ia berharap para pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot dapat mengamankan suara di wilayahnya masing-masing.
Yang paling mudah adalah mengamankan suara di rumah dan lingkungan warga.
"Jangan takut untuk masuk ke TPS (tempat pemungutan suara) dan berdoa agar pilihan terbaik demi Jakarta baru yang lebih hebat lagi," kata Djarot.
Selain itu, ia mengatakan, Ahok dan Djarot telah menyelesaikan cuti kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
(baca: Kata Mendagri, Pemberhentian Sementara Ahok Tunggu Tuntutan Jaksa)
Dengan demikian, mulai Minggu (12/2/2017), Ahok dan Djarot telah aktif kembali menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Hari tenang artinya sudah enggak bisa pidato kayak begini lagi," kata Djarot.
Pasangan Ahok-Djarot diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.
Pesaingnya adalah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.