Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jalan Inspeksi di Kali Mookervart Terkendala Masalah Rusun

Kompas.com - 12/02/2017, 14:38 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi mengatakan, pembangunan jalan inspeksi di sepanjang Kali Mookervart, Jakarta Barat, belum selesai dilakukan. Anas mengatakan, pembangunan baru dilakukan sebagian setelah pembebasan lahan dan relokasi warga di bantaran Kali Mookervart ke rumah susun (rusun). Namun sebagian lagi belum dibangun.

"Belum ditertibkan dan dibangun karena keterbatasan rumah susun. Mereka kami pindahkan ke rusun, baru ditertibkan dan dibangun," kata Anas dalam acara laporan penyelenggaraan Pemkot Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Minggu (12/2/2017).

Karena belum semuanya dibangun, badan jalan yang sudah selesai itu kini digunakan untuk parkir mobil warga. Banyak PKL juga yang berjualan di sana.

"Kalau dituntaskan, ini bisa nyambung dan mengurangi kemacetan. Dari Tangerang ke Jakarta menggunakan Jalan Daan Mogot, dari Jakarta-Tangerang pake jalan yang kami buat ini (jalan inspeksi)," kata dia.

Kendala lain, kata Anas, adalah belum ada anggaran pembebasan lahan oleh instansi terkait.

Pembangunan jalan juga terkendala karena menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) yang saat ini tengah bermasalah.

"Ini apakah akan lanjut dana CSR atau pemda, supaya enggak terbengkalai," ucap Anas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat menanggapi masalah tersebut meminta Anas untuk tidak melanjutkan dulu pembangunan jalan inspeksi karena belum ada rusun yang tersedia.

"Biarkan saja dulu. Sekarang kita lakukan pengerukan saja dulu, sheet pile dituntaskan dulu. Jangan menambah pekerjaan lagi yang belum tentu kita tuntas supaya kita fokus," kata Djarot.

Djarot juga tidak ingin ada pembangunan yang mangkrak.

"Itulah fokus kita yang harus kita selesaikan. Yang bisa dituntaskan langsung tuntaskan. Hasilnya bisa langsung kelihatan, bisa langsung dinikmati," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com