Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Suasana di Balai Kota Saat Ahok Kembali Masuk Kerja

Kompas.com - 13/02/2017, 09:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendopo Balai Kota DKI Jakarta dipadati warga, Senin (13/2/2017) sejak pukul 06.00 WIB. Warga duduk di kursi-kursi yang disediakan di pendopo itu. Ada pula yang duduk-duduk di lantai.

Sesekali mereka mengambil teh dan biskuit yang disediakan di sisi kiri pendopo atau dekat loket penerimaan surat. Semua mereka ingin bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Hari ini merupakan hari pertama Ahok aktif lagi bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah menyelesaikan cuti kampanyenya.

"Banyak warga yang datang. Tapi banyak juga pegawai honorer yang datang," kata seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Maruhal.

Lihat: Selamat Datang Kembali Pak Ahok...

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga yang mengunjungi Balai Kota diminta untuk mengisi absen terlebih dahulu. Jika dilihat dari kertas absen, ada sekitar 155 warga yang mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta pagi ini.

Pemberlakuan menulis absen baru diterapkan Senin pagi ini. Dulu, sebelum Ahok cuti untuk kampanye, warga tidak perlu menulis absen.

"Ini untuk mengetahui saja keperluannya apa. Apakah mau foto-foto atau mengadu sama Bapak (Ahok)," kata seorang staf pamdal, Deni.

Setelah mengisi absen, warga diminta untuk menitipkan tas dan barang mereka di sisi kanan pendopo. Ada seorang staf pamdal yang menjaga barang dan memberikan kartu kepada warga.

Setelah itu, warga berbaris untuk bertemu Ahok. Di sisi depan adalah warga yang ingin berfoto bersama Ahok. Di bagian pendopo merupakan warga yang berbaris untuk mengadu kepada Ahok.

Biasanya, Maruhal dan beberapa staf pribadi Ahok menanyakan terlebih dahulu permasalahan warga.

Warga yang datang pada Senin pagi ini kebanyakan mengadu soal Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan memohon bantuan biaya kesehatan.

Pada sekitar pukul 07.00, Ahok tiba. Warga yang memadati bagian depan pendopo langsung mengerubungi Ahok.

Hanya sekitar 15 menit, Ahok melayani permintaan foto warga. Selesai berfoto bersama, Ahok mulai meladeni aduan warga.

"Ada masalah apa, Bu?" tanya Ahok kepada seorang warga yang berbaris di pendopo.

Satu persatu warga menyampaikan  masalahnya kepada Ahok. Sesekali Ahok meminta stafnya di DKI maupun ajudannya untuk mencatat nomor telepon warga.

Saat pegawai honorer yang mengadu, Ahok menjelaskan tentang aturan aparatur sipil negara (ASN).

"Kan biasanya kalau sudah jadi PNS, merasa aman. Sekarang enggak, karena ada ASN ini, tiap saat saya tandatangan pemecatan PNS lho," kata Ahok.

Sekitar 30 menit, Ahok melayani aduan warga. Setelah itu, ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya dan bersiap untuk menjalani sidang kasus penodaan agama di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Dalam kasus itu Ahok menjadi terdakwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com