JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kembali aktif menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mereka akan memimpin Jakarta hingga Oktober 2017.
Djarot mengatakan, ada beberapa program prioritas yang akan dilaksanakan hingga Oktober mendatang.
"Yang jelas prioritas kami, satu menambahkan komponen untuk subsidi makan, minum, gizi bagi penerima KJP (Kartu Jakarta Pintar)," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Contohnya KJP dipergunakan untuk membeli bahan pokok dengan harga murah. Dengan demikian, nutrisi dan gizi pemegang KJP terpenuhi. Selama ini, KJP hanya dapat dipergunakan untuk biaya sekolah dan kebutuhan sekolah.
"Makanya akan dimasukkan komponen seperti itu," kata Djarot.
Pemprov DKI Jakarta juga akan merealisasi program percepatan pembangunan koridor I Light Rail Transit (LRT) untuk pelaksanaan Asian Games 2018. Hal lainnya adalah membangun pasar perkulakan, agar warga Jakarta dapat membeli bahan pokok dengan harga seperti harga pabrik.
"Mengintegrasikan perumahan rusun dengan fasilitas umum. Baik pasar dan terminal, jadi terintegrasi," kata Djarot.
Ahok-Djarot mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka sempat cuti selama 3,5 bulan untuk mengikuti kampanye. Selama itu, tugas dan peran mereka digantikan oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono.
Djarot memastikan tak akan mengubah kebijakan yang ditetapkan Sumarsono.
"Kalau APBD (2017) kan sudah disahkan, nanti akan ada APBD Perubahan. Nanti kami evaluasi," kata Djarot.
Jika Ahok-Djarot memenangkan kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017, pemerintahan mereka akan lanjut hingga tahun 2022. Jika Ahok-Djarot kalah, pemerintahan mereka berakhir pada Oktober 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.