Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Pihak yang Desak Penonaktifan Ahok Punya Hasrat Politik

Kompas.com - 14/02/2017, 10:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, mengatakan penonaktifan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari jabatan Gubernur DKI Jakarta merupakan wewenang Menteri Dalam Negeri. Bestari meyakini, Ahok akan patuh pada hukum.

"Dia (Ahok) kan taat hukum. Kalau diberhentikan, ya dia berhenti. Mendagri bilang A ya dia ikut A," kata Bestari saat dihubungi wartawan, Senin (13/2/2017).

Mendagri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengatakan pihaknya menunggu tuntutan jaksa atas kasus dugaan penodaan agama yang menimpa Ahok. Jika tuntutan hukuman yang diajukan jaksa lima tahun penjara, barulah Ahok akan dinonaktifkan sebagai gubernur.

Saat ini, jaksa mendakwa Ahok dengan pasal alternatif, antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Sementara itu, empat fraksi di DPR RI sepakat untuk menggulirkan hak angket. Hal itu terkait dengan status Ahok yang kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta walau menjadi terdakwa dalam kasus penodaan agama.

Empat fraksi itu adalah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Gerindra, dan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Hal yang kurang lebih sama terjadi di DPRD DKI Jakarta. Lima fraksi sepakat memboikot pemerintahan Ahok. Lima fraksi ini tidak akan melakukan kerjasama maupun rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta. Selama Mendagri tak memberi kejelasan status non-aktif bagi Ahok.

Lima fraksi di DPRD DKI Jakarta tersebut yaitu fraksi PKS, PPP, PKB, Gerindra, dan Fraksi PAN-Demokrat.

Bestari menegaskan, dirinya tak menyesalkan berbagai reaksi para anggota dewan tersebut.

"Namanya mereka punya hasrat politik. Orang mau ngomong apa aja, mudah-mudahan pejabat-pejabat yang terkait dengan hal itu tidak usah terpengaruh, cuekin aja. Hal itu tidak perlu didengarkan," kata Bestari.

Bestari berharap pemerintahan berjalan dengan normal kembali. "Dan jangan kemudian menjadi lemah dan lesu, rakyat menunggu karyamu (Ahok) lagi," kata Bestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com