JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan di kawasan Bogor kemarin membuat permukaan Sungai Ciliwung kembali naik. Sejumlah wilayah di Jakarta pada hari ini pun terendam banjir. Salah satunya di wilayah Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Meski telah dinormalisasi dan dibuat tanggul, air Sungai Ciliwung merembes masuk ke permukiman warga lewat saluran air atau got. Saluran air itu mengaliri air dari Ciliwung yang naik kembali ke wilayah pemukiman warga.
Seperti yang dialami Mira (35), warga RT 14 RW 03 Kampung Pulo Dalam. Menurut Mira, rumahnya kebanjiran 30 sentimeter. Air mulai naik pada Kamis (16/2/2017) sekitar pukul 03.30 pagi.
"Saya keluar rumah, tahu-tahu sudah banjir selutut," kata Mira saat ditemui Kompas.com di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis siang.
Tia (48), warga RT 13 RW 03 Kampung Pulo Tengah, ini mengatakan, tempat tinggalnya juga digenangi banjir setinggi 30 sentimeter. Namun, di tempat tinggalnya, air mulai naik sejak pukul 01.00.
Rumah Tia langsung berbatasan dengan jalan inspeksi dan tanggul.
"Rumah saya kan depannya saluran air ke Ciliwung. Jadi, lebih cepat naiknya, tetapi enggak sampai masuk ke rumah kok, di depan aja," ujar Tia. (Baca: Kampung Pulo dan SMA 8 Terendam Banjir, Pemprov Operasikan Pompa Air)
Linda (42), warga RT 13 RW 03 Kampung Pulo lainnya, juga mengungkapkan hal senada. Namun, banjir bukan terjadi di tempat tinggalnya yang lebih rendah dari tanggul, melainkan terjadi di Jalan inspeksi tanggul yang lebih tinggi dari rumahnya.
Jalan inspeksi sempat terendam air 20 sentimeter. Air bukan merembes langsung dari tanggul, tetapi dari saluran air di Jalan Jatinegara Barat.
"Airnya masuk dari Jalan Jatinegara Barat lewat got yang ada di sana, tetapi tingginya semata kaki. Cuma kalau di Jalan Jatinegara Barat lumayan selutut," ujar Linda.
Kendaraan yang lewat di Jalan Jatinegara Barat dari Kampung Melayu arah Matraman sempat mengalami kemacetan pagi tadi. Petugas bahkan dilaporkan sempat mengalihkan arus selama beberapa waktu.
Namun, siang ini jalan tersebut sudah normal dan kering. Petugas pemerintah, seperti dari Damkar, Dinas PU, dan Dinas Tata Air, menyediakan peralatan pompa untuk mengeringkan banjir.