JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi tingginya tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada DKI 2017.
Sayangnya, menurut dia, banyak warga yang justru tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena surat suara habis.
"Banyak yang tidak masuk DPT (daftar pemilih tetap) dan dia tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena keterbatasan surat suara," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (16/2/2017).
(Baca juga: KPU DKI: Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2017 Meningkat)
Djarot mengatakan, itu harus menjadi evaluasi bagi KPU DKI. Hal itu harus diperbaiki untuk pemilihan pada putaran kedua nanti.
Djarot tidak ingin ada hak warga yang hilang. Apalagi, mereka sudah bersemangat untuk ikut serta dalam Pilkada DKI 2017.
"Supaya sesuai dengan imbauan KPU, 'Ayo memilih, ayo memilih' itu kan untuk mendongkrak partisipasi. Begitu mereka mau menggunakan haknya untuk memilih, mereka enggak bisa," ujar Djarot.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, partisipasi pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 meningkat dibandingkan partisipasi pada Pilkada DKI 2012.
Hal itu dilihat dari tingginya antusiasme pemilih yang datang ke TPS. Pada Pilkada DKI 2012, kata Sumarno, tingkat partisipasi pemilih pada putaran pertama sebanyak 65 persen dan putaran kedua 68 persen.
(Baca juga: Partisipasi Pemilih pada Pilkada DKI Meningkat karena Isu yang Beragam)
Sumarno berharap, persentase tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada DKI 2017 ini mendekati target nasional, yakni 77,5 persen.