Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Jebol di Bekasi Memperparah Banjir di Cipinang Melayu

Kompas.com - 20/02/2017, 14:36 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, alasan yang memperparah banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, adalah jebolnya salah satu tanggul di daerah Bekasi.

Teguh menyampaikan, jebolnya tanggul itu dikarenakan intensitas air yang tinggi sehingga tanggul tak mampu menahan debit air.

(Baca juga: Banjir di Cipinang Melayu Diperparah Jebolnya Bronjong Kali Sunter)

Selanjutnya, air yang berasal dari tanggul jebol itu menyebabkan intensitas air ke Cipinang Melayu semakin besar.

Dari laporan petugas di lapangan, hingga Senin (20/2/2017) pagi, air merendam hingga setinggi 1,2 meter di sejumlah permukiman warga. Hal itu juga diperparah dengan normalisasi Kali Sunter yang belum rampung.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga menggunakan perahu untuk menuju rumahnya yang terendam banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
"Di Bekasi itu jebol, di perumahan Villa Nusa Indah, karena memang lokasinya ini program Kali Sunter yang memang belum rampung, sama seperti Kali Ciliwung. Namun, kami sudah koordinasi supaya kami segera lakukan percepatan sheetpile-nya," ujar Teguh di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2017).

Teguh mengatakan bahwa saat ini petugas Dinas Sumber Daya Air DKI tengah berupaya menutup tanggul yang jebol dengan menambal menggunakan batu kali serta kantong pasir.

Meski hanya sementara, penambalan diharapkan bisa mengurangi intensitas air yang keluar. Penambalan tanggul telah dilakukan sejak Minggu (19/2/2017).

(Baca juga: Permukiman Warga di Cipinang Melayu Masih Terendam Banjir)

Untuk jangka panjang, Pemprov DKI Jakarta akan mempercepat pembangunan sheetpile di Kali Sunter.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga menggunakan perahu untuk menuju rumahnya yang terendam banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
"Secara preventif, hari pertama kemarin, satgas kami sudah bikin pembangunan bronjong batu kali, sama seperti yang dilakukan pada saat Kali Krukut Kemang jebol, itu sudah berjalan," ujar Teguh.

"Ya sementara, untuk mengurangi debit air masuk, kami bikin sampai tiga susun tuh (timbunan). Di gang arus juga kami bikin, makanya sekarang agak lumayan karena lokasinya persis di bibir kali," ujar Teguh.

Akibat banjir di Cipinang Melayu sejak Minggu (19/2/2017), sebanyak 138 orang mengungsi.

Kompas TV Hingga Minggu (19/2) malam, banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, belum terdeteksi surut. Banjir yang mulai merendam sekitar 600 rumah warga belum menunjukkan tanda-tanda surut. Memasuki malam, tim basarnas mulai aktif mengevakuasi warga di RW 03 dan 04 Cipinang Melayu. Dua buah perahu karet digunakan untuk melakukan evakuasi. Untuk sementara, para pengungsi akan ditempatkan di sebuah masjid universitas yang tak jauh dari permukiman warga. Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com