Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pompa Diterjunkan untuk Sedot Air di Kolong Tol JORR Kalimalang

Kompas.com - 20/02/2017, 16:03 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat unit mesin pompa penyedot air diterjunkan untuk mengatasi banjir di kolong jembatan Tol JORR Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/2/2017).

Mesin pompa tersebut milik Balai Sungai Wilayah Sungai Ciluwung dan Cisadane (BSWSCC) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Petugas BSWCC, Sutisna, mengatakan bahwa dua mesin pompa milik BSWCC diperbantukan sejak pukul 13.00 WIB tadi.

Hingga pukul 15.00 WIB, mesin pompa masih terus beroperasi karena kawasan tersebut masih terendam banjir.

"Tadi pagi sudah ada dua pompa dari PUPR. Sempat surut air tadi siang, cuma hujan lagi jadi airnya naik lagi, makanya kita diperbantukan," ujar Sutisna kepada Kompas.com di lokasi, Senin.

(Baca juga: Banjir di Kolong Tol JORR Kalimalang, Jalan dari Bekasi ke Jakarta Ditutup)

Sutisna menambahkan, biasanya di lokasi tersebut disiagakan satu unit mesin pompa saja. Namun, karena air tak kunjung surut, akhirnya tiga unit mesin pompa diperbantukan.

"Air ini luapan Kali Cakung makanya kita buang airnya ke Kalimalang biar Kali Cakung enggak meluap lagi," ucap dia.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, air setinggi kurang lebih 50 sentimeter masih menggenangi kawasan tersebut. Akibatnya, hanya kendaraan besar yang melintasi jalan itu.

Ada pula kendaraan roda dua yang nekat menerobos genangan air itu. Namun, kebanyakan pengendara sepeda motor yang nekat menerobos motornya mogok di tengah jalan.

Alhasil, untuk melanjutkan perjalanannya, pengendara itu terpaksa mendorong motornya. Terlihat juga sejumlah anak-anak membantu mendorong motor pengendara yang mogok.

Anak-anak tersebut terlihat bergembira mendorong motor sambil bermain di lokasi banjir.

(Baca juga: Tanggung Jebol di Bekasi Memperparah Banjir di Cipinang Melayu)

Kompas TV Ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur ibu kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com