JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Senin (20/2/2017), mengunjungi kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang sempat terlanda banjir pada pekan lalu.
Dia sempat berdialog dengan warga yang tinggal di pinggir kali. Namun, Ahok tidak bermanis-manis dengan warga Bukit Duri. Ahok meminta maaf bahwa Pemprov DKI harus membongkar permukiman warga untuk bisa menormalisasi sungai.
"Mohon maaf nih, Pak, mau enggak mau harus potong supaya banjirnya tuh (hilang). Enggak ada pilihan," kata Ahok di Bukit Duri.
Ahok menyampaikan hal yang sama kepada beberapa warga yang berbeda, termasuk kepada sekumpulan ibu-ibu yang berdiri di depan rumahnya.
"Saya mohon maaf kalau ini mesti pindah ya, Bu," ujar Ahok.
Namun, yang menjadi masalah saat ini adalah rusun belum tersedia. Ahok memiliki ide untuk memberikan uang kontrak pinjaman terlebih dahulu untuk warga.
"Kami kasih uang kontrak di tempat lain, Ibu bersedia enggak? Sambil menunggu rusun Pasar Rumput. Kami juga pindahin anak sekolah, gampang," ujar Ahok.
"Saya repotnya masih ada anak sekolah aja, Pak," ujar warga.
"Saya takutnya ada korban jiwa, khawatir aja kami. Ngeri saya juga, saya gak ketemu cara lain, caranya mindahin orang saja," kata Ahok.
"Saya enggak mungkin bilang ini enggak dibongkar. Pasti bongkar, pasti sheet pile," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.