Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Banjir di Tol Cikunir Berdamai dengan Jasa Marga

Kompas.com - 27/02/2017, 13:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Kartika Dewi (23) sepakat berdamai dengan PT Jasa Marga dan PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ), Senin (27/2/2017) siang. Gugatan perdata yang diajukan Dewi dicabut setelah menerima keputusan pengelola tol untuk meningkatkan pengamanan dan pelayanan.

"Gugatan yang kami daftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (22/2) lalu, kini sudah dicabut. Kami sepakat berdamai dengan Jasa Marga dan JLJ," kata kuasa hukum Kartika, David ML Tobing, di kantor JLJ, Senin (27/2/2017) pagi.

(Baca: Kronologi Mobil Warga Bekasi Terendam Banjir di Tol Cikunir)

Kartika Dewi, sempat terjebak banjir di ramp 8 simpang susun Cikunir tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Selasa (21/2/2017).

Saat itu, mobil Toyota Kijang Innova yang dikendarai Kartika tidak bisa melaju dan mundur akibat terendam banjir. Kartika kesulitan membuka pintu mobil karena tekanan air yang merendam ruas tol itu cukup tinggi.

Setelah dibimbing lewat telepon oleh sang ayah, Tian Bachtiar (55), Kartika akhirnya berhasil membuka kaca dan keluar dari mobilnya. Kartika sempat panik karena tinggi banjir di lokasi itu mencapai sekitar 1 meter.

Kartika lalu berupaya mencari bantuan ke petugas dan pengendara jalan, namun tidak ada yang menolongnya. Karena itu, dia sempat menggugat pengelola tol karena dianggap lalai tidak memasang rambu peringatan atau pengalihan saat banjir terjadi.

David menuturkan, gugatan akhirnya dicabut karena ada itikad baik dari PT JLJ, selaku pengelola tol. Dia meyebut, pengelola tol akan menanggung seluruh biaya perbaikan mobil Kijang Innova B 1401 KZU milik Kartika yang terendam banjir, hingga kembali laik jalan.

Tidak hanya itu, kata David, PT JLJ juga akan menambah pemasangan kamera CCTV khususnya di area yang rawan genangan, sehingga gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat bisa dideteksi secara dini.

Kemudian, PT JLJ juga berjanji akan berupaya melakukan pengendalian arus air Kali Cakung yang berbatasan dengan ramp yang dioperasikan dengan memasang tanggul penahan secara temporer serta memfungsikan pembatas jalan dan karung-karung pasir yang ditindaklanjuti dengan pembangunan tanggul permanen.

"Kami mengapresiasi keseriusan usaha JLJ dalam meningkatkan pelayanan standar publik khususnya bagi keselamatan pengguna jalan tol," kata David. (Fitriyandi Al Fajri)

(Baca: Warga Gugat Kementerian PUPR dan Jasa Marga soal Banjir di Kolong Tol Cikunir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com