JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita yang menggunakan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari lingkungan Pemprov DKI bersama temannya yang mengenakan baju kemeja tampak kecewa setelah tak bisa berfoto dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota, Senin (6/3/2017).
PNS tersebut sebelumnya datang ke pendopo Balai Kota tempat Ahok biasanya menerima aduan warga. Namun, PNS datang itu saat antrean warga membeludak.
PNS dan wanita yang mengenakan kemeja itu tampak langsung mendekati ajudan Ahok bersama seorang PNS laki-laki. PNS itu terdengar meminta ajudan Ahok untuk mendahulukan PNS itu untuk berfoto dengan Ahok.
"Pak, ini PNS Pak, foto duluan dong Pak sama Pak Ahok," ujar PNS laki-laki tersebut.
Mendengar permintaan itu, ajudan Ahok langsung menolak karena masih banyak warga yang mengantre. Ajudan tersebut meminta PNS dan temannya untuk ikut mengantre seperti warga lainnya.
"Wah, saya enggak berani Pak. Soalnya dari pagi orang udah ngantre. Kalau mau ngantre seperti yang lain ya," ujar ajudan itu.
Mendengar penolakan itu, ketiganya langsung meninggalkan lokasi.
"Oh, enggak bisa ya. Ya udah deh," ujar PNS itu sambil berlalu meninggalkan sang ajudan. (Baca: Ahok: Lu Kira Gue Iseng Tiap Pagi Layani Aduan Warga?)
Kepada Kompas.com, ajudan itu mengatakan bahwa tanpa terkecuali semua harus mengantre dan mengikuti aturan yang berlaku. Meski orang yang menemui Ahok memiliki jabatan.
"Padahal PNS, kan dia bisa datang lebih baik waktu sebelum masuk kerja," ujar ajudan itu.
Hampir setiap hari, Ahok menerima aduan warga di Balai Kota. Aduan yang sering diterima Ahok seperti kesulitan pengurusan KJP, sengketa tanah, hingga bantuan dana.