Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Median: Ahok-Djarot 39,7 Persen, Anies-Sandi 46,3 Persen

Kompas.com - 06/03/2017, 14:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei terbaru Lembaga Media Survei Nasional (Median) terkait Pilkada DKI 2017 putaran kedua menyebutkan, elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 39,7 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 46,3 persen.

"Sedangkan 14 persen responden lainnya masih undecided atau menyatakan belum memutuskan," kata peneliti Median, Rico Marbun, saat rilis hasil survei bertajuk "Memahami Peta Kompetisi Putaran ke-2 Pilgub DKI" pada Senin (6/3/2017) siang.

Rico menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat suara untuk Ahok-Djarot kini turun ketimbang survei Median sebelumnya. Salah satunya adalah suara pemilih Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang beralih lebih banyak dukung Anies-Sandiaga.

"Dari total responden, ada 13 persen yang pada putaran pertama mengaku pilih Agus-Sylvi. Saat kami tanyai lagi, siapa yang akan mereka pilih di putaran kedua, 35 persen atau satu per tiga dari 13 persen itu pilih Anies-Sandiaga, dilanjutkan 10 persen pilih Ahok-Djarot, sedangkan 55 persen selebihnya belum menentukan pilihan," kata Rico.

Pada survei ini diketahui warga yang telah menetapkan pilihan pada Ahok-Djarot maupun Anies-Sandiaga relatif tetap memilih jagoannya pada putaran kedua Pilkada DKI.

Dengan rincian, dari 100 persen pemilih Ahok-Djarot di putaran pertama, 90,5 persen di antaranya tetap pilih jagoannya. Begitu pula dengan 100 persen pemilih Anies-Sandiaga, 91 persen di antaranya tak pindah ke lain hati.

"Tapi, jangan dilupakan kalau masih ada 14 persen responden yang belum menentukan pilihan. Berarti, peluang untuk saling salip (tingkat elektabilitas) tetap terbuka," ujar Rico.

Responden dalam survei ini sejumlah 800 warga DKI Jakarta yang mempunyai hak pilih. Survei dilakukan pada rentang waktu dari 21 sampai 27 Februari 2017, dengan margin of error sebesar plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Peneliti menentukan sampel dalam survei ini dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi di seluruh kotamadya di Jakarta dan faktor gender. Sumber pendanaan survei berasal dari dana mandiri pihak Median.

Kompas TV Sepanjang hari litbang Kompas menggelar hitung cepat Pilkada DKI Jakarta dari berbagai titik yang dijadikan sampling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com