Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kita Tak Boleh Kalah Cepat dari Singapura dan Kuala Lumpur

Kompas.com - 06/03/2017, 18:26 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa ia akan menyejajarkan Jakarta ke dalam kota-kota besar dunia.

Semangat ini lantaran dunia tengah menengok ke Asia, sedangkan Jakarta berpeluang untuk menjadi pintu gerbang perekonomian di Asia.

Anies mengatakan, meskipun negara-negara di Asia Timur dan Asia Selatan berkembang, tetapi tak bisa bersatu membuat blok.

Ia mencontohkan negara di Asia Timur, yakni China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Keempat negara itu tak akan bisa bekerja sama.

(Baca juga: Anies: Kalau Rakornas PKS di Jakarta Harus Undang Petahana, Urusannya Panjang...)

Kemudian, negara-negara di Asia Selatan seperti India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, juga tak bisa bekerja sama.

"Di Selatan Asia tak menemukan sebuah prospek blok baru," kata Anies di Rakornas PKS di Depok, Jawa Barat, Senin (6/3/2017).

Sementara itu, di Asia Tenggara, Anies melihat peluang Indonesia bisa memimpin negara-negara untuk menjadi gerbang perekonomian di Asia dan Asia Tenggara.

Di Asia Tenggara sudah terjalin hubungan negara-negara lebih dari 50 tahun atau biasa dikenal ASEAN.

Dengan posisi Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, Anies menilai perlu percepatan pembangunan.

"Kita tak boleh kalah cepat dari Singapura dan Kuala Lumpur. Dua negara itu sudah lebih cepat antisipasi perubahan. Sekarang saatnya kita ambil alih," kata Anies.

Ia mengatakan, saat ini bila orang mau datang ke Asia Tenggara, mereka datang ke Singapura terlebih dahulu. Ke depan, Anies berjanji akan mengubah pola tersebut.

(Baca juga: Anies: Kalau Rakornas PKS di Jakarta Harus Undang Petahana, Urusannya Panjang...)

Dia akan memasukkan kembali Jakarta ke radar konstelasi kota-kota besar di dunia. Namun, dia sadar bahwa hal itu tak mudah. Ada ragam pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemprov DKI Jakarta.

"Dalam daftar kota-kota dunia, Jakarta masuk dalam hitungan kecil, hitungan kecil artinya di bawah 10, dari bawah. Kota dengan keamanan paling berbahaya. Kota dengan lingkungan hidup paling bermasalah," kata Anies.

"PR kita membuat Jakarta menjadi kota maju, warganya bahagia di mana keadilan kesejahteraan menjadi ciri kota ini," lanjut Anies.

Kompas TV Setelah penetapan putaran kedua Pilkada Jakarta 2017, iklim politik ibu kota diyakini ramai dengan klaim koalisi yang mendukung salah satu dari pasangan calon. Dukungan partai pungusung Agus-Sylvi dipastikan jadi rebutan dari partai pendukung Ahok dan Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com