Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Galang Sumbangan untuk Kampanye Putaran Kedua

Kompas.com - 07/03/2017, 19:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, kembali membuka patungan kampanye rakyat.

Bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris mengatakan penerimaan dana dimulai per Selasa (7/3/2017) hingga 7 April 2017.

"Memasuki putaran kedua, dana kampanye dimulai dengan modal Rp 4,8 miliar," kata Charles, dalam keterangannya kepada wartawan, di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa petang.

Adapun modal awal itu merupakan sisa dana kampanye yang terkumpul di putaran pertama. Setelah berkonsultasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Ahok-Djarot dapat menggunakan sisa dana kampanye putaran pertama sebesar Rp 4,8 miliar untuk dapat dipergunakan sebagai dana kampanye putaran kedua.

Selain itu, ada dana sebesar Rp 1,7 miliar yang juga menjadi sisa dana kampanye putaran pertama. Adapun sisa dana tersebut dikembalikan ke kas negara.

"Jadi tidak semua sisa dana kampanye kami kembalikan ke kas negara. Sisa dana kampanye yang tidak disertakan kelengkapan administrasi saja yang kami kembalikan ke kas negara," kata Charles.

Adapun patungan kampanye rakyat dapat dilakukan melalui dua cara, yakni secara online melalui website ahokdjarot.id/patungan, dan secara setoran tunai melalui kantor cabang BCA di seluruh wilayah Indonesia.

Charles berharap, warga dapat menyumbang dengan kelengkapan administrasi seperti mengisi formulir dengan menuliskan nomor KTP, nomor pokok wajib pajak (NPWP), dan tanda tangan.

Bagi warga yang melakukan patungan secara online, formulir yang telah diisi dapat dikirim ke Jalan Proklamasi Nomor 53, Jakarta Pusat. Hasil patungan akan langsung disalurkan ke rekening kampanye Ahok-Djarot.

Kompas TV Jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, baik pasangan calon maupun koalisi partai politik pengusung, merapatkan barisan untuk rancang strategi kampanye. Tak terkecuali Partai Demokrat, walau belum tentukan arah politiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com