JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menyebut pihaknya rutin melakukan survei internal.
Survei itulah yang disebutnya menjadi acuan dalam menentukan strategi kampanye pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sandiaga menyampaikan hal ini dalam menanggapi dua hasil survei terbaru dari dua lembaga yang menempatkan dirinya dan calon gubernur pasangannya, Anies Baswedan di atas pasangan pesaingnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Seperti yang selalu kami sampaikan bahwa kita mengacu kepada survei internal kita sendiri yang tidak pernah kita rilis," kata Sandi saat ditemui usai berkampanye di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (7/3/2017).
(Baca juga: Unggul di Survei LSI, PKS Percaya Diri pada Putaran Kedua Pilkada DKI)
Meski mengaku punya survei sendiri, Sandi menyatakan bersyukur akan hasil survei dari dua lembaga yang menempatkan dirinya dan Anies di atas Ahok-Djarot.
"Insya Allah dengan visi misi yang lebih tajam di putaran kedua, pesan kami bisa ditangkap dengan baik bagi masyarakat yang ingin perubahan Jakarta yang lebih baik," ujar Sandi.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru saja merilis hasil survei terbarunya menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dari 440 responden yang disurvei pada periode 27 Februari sampai 3 Maret 2017, sebanyak 49,7 persen responden memilih Anies-Sandiaga.
Sementara itu, 40,5 persen responden lainnya memilih Ahok-Djarot. Sebelumnya, lembaga Media Survei Nasional (Median) juga merilis hasil survei terbarunya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas pasangan Anies-Sandi mencapai 46,3 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari Ahok-Djarot yang mencapai sebesar 39,7 persen.
(Baca juga: Survei LSI Denny JA: Anies-Sandi Kemungkinan Unggul pada Putaran Kedua)