Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ahok Pesan, Sisa Dana Kampanye Digunakan untuk Beli Transjakarta Cares"

Kompas.com - 07/03/2017, 21:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Charles Honoris, menyampaikan bahwa sisa dana kampanye putaran kedua akan dialihkan untuk kegiatan sosial.

Bahkan, kata dia, sisa dana tersebut dapat dipergunakan untuk pembelian Transjakarta Cares.

"Pak Ahok pesan, sisa dana kampanye digunakan untuk membeli Transjakarta Cares atau sumbangan sosial," kata Charles, di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).

(Baca juga: Target Ahok-Djarot Kumpulkan Dana Kampanye Rp 25 Miliar dalam Satu Bulan)

Adapun Transjakarta Cares merupakan minibus untuk penyandang disabilitas dan lansia. Warga penyandang disabilitas dan lansia dapat menelepon nomor telepon tertentu agar dapat dijemput serta diantar ke halte bus transjakarta terdekat.

"Tapi itu belum diputuskan. Kalau (kampanye) selesai, baru akan kami putuskan (akan dipergunakan untuk apa sisa dana kampanye Ahok-Djarot)," kata Charles.

Pengumpulan dana kampanye Ahok-Djarot melalui program patungan rakyat sudah mulai dibuka per hari ini hingga 7 April mendatang.

Ahok-Djarot menargetkan dapat mengumpulkan dana kampanye hingga Rp 25 miliar selama satu bulan.

Warga yang ingin mengikuti patungan rakyat dapat secara online via ahokdjarot.id/patungan atau setoran tunai di kantor cabang BCA di seluruh wilayah di Indonesia.

Warga dapat menyumbang mulai Rp 10.000 hingga maksimal Rp 75 juta, sedangkan bagi organisasi berbadan hukum, sumbangan dapat mencapai maksimal Rp 750 juta.

"Kami percaya Jakarta akan lebih baik dengan gerakan gotong royong ini, seperti penggunaan dana kampanye putaran pertama, sesuai hasil audit dari auditor independen, penggunaan dana kampanye kami clean and clear, tidak ada masalah dan tidak ada catatan lagi," kata Charles.

(Baca juga: Ahok-Djarot Setor Rp 1,7 Miliar Dana Kampanye ke Kas Negara )

Pada putaran pertama, patungan rakyat Ahok-Djarot mencapai Rp 60,1 miliar. Kemudian, dana yang dipergunakan sebagai dana kampanye sebanyak Rp 53,6 miliar.

Sisa dana tersebut, sebesar Rp 4,8 miliar dipergunakan sebagai modal awal dana kampanye dan Rp 1,7 miliar dikembalikan ke kas negara karena tak dilengkapi kelengkapan administrasi.

Kompas TV KPU DKI Jakarta akan mengaudit laporan dana kampanye yang telah disampaikan tiga pasangan cagub. Laporan penggunaan dana kampanye telah diterima KPU pada hari Minggu (12/2) kemarin. Audit dilakukan untuk memastikan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye tidak melanggar aturan. Dari laporan yang disampaikan ketiga pasangan cagub DKI Jakarta ke KPU, penggunaan dana kampanye pasangan Agus-Sylvi paling besar. Penerimaan dana kampanye Agus-Sylvi dengan pemasukan 68,96 miliar rupiah dan pengeluaran 68,95 miliar rupiah. Sedangkan, penerimaan dana kampanye Ahok-Djarot sebesar 60,1 miliar rupiah dan pengeluaran 53,6 miliar rupiah. Sedangkan, penerimaan dana Anies-Sandi sebesar 65,2 miliar rupiah dengan pengeluaran 64,7 miliar rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com