Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Arus Dukung Normalisasi Kali Ciliwung

Kompas.com - 08/03/2017, 14:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Kampung Arus, tepatnya di Gang Kober, RW 02, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur mendukung penuh normalisasi terhadap Kali Ciliwung yang mengalir di kawasan tersebut.

Ketua RW setempat, Juanda (57) menyebut ada 48 bidang tanah di wilayahnya yang akan dibebaskan untuk normalisasi Ciliwung. Ia menyebut ke-48 bidang lahan tersebut seluruhnya memiliki surat-surat yang lengkap.

"Seluruhnya memiliki surat-surat lengkap. Tapi kami warga RW 02 mendukung sepenuhnya normalisasi," kata Juanda saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (8/3/2017).

Juanda berharap proses pembayaran ganti ruti kepada pemilik 48 bidang lahan bisa dilakukan dengan segera.

"Kabarnya kan April udah mulai (proyek normalisasi). Kami sih berharap sebelum itu semuanya sudah beres," ujar Juanda.

Kampung Arus berlokasi tak jauh dari pinggiran aliran Kali Ciliwung yang mengalir dari Cawang hingga Kampung Melayu. Kondisi ini menyebabkan wilayah tersebut menjadi wilayah langganan banjir.

Pada 17 Februari lalu, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat sempat mengunjungi Kampung Arus. Saat itu kepada warga, Djarot menyebut normalisasi Kali Ciliwung di kawasan tersebut belum tuntas.

Karena itu, ia menyebut Pemerintah Provinsi DKI akan meneruskan program normalisasi Kali Ciliwung yang berada di Kampung Arus. Untuk mewujudkan rencana tersebut, ia menyebut Pemprov DKI akan membeli lahan milik warga.

Menurut Djarot, warga sudah setuju rumah dan lahan mereka dibeli Pemprov DKI dengan harga nilai jual objek pajak (NJOP). Saat itu, Djarot menyebut warga Kampung Arus sudah bersedia lahannya dibeli untuk normalisasi Kali Ciliwung.

Kata Djarot, proses pembebasan lahan di Kampung Arus bukan relokasi. Karena Pemprov DKI membeli lahan dan rumah warga yang telah ada.

"Mereka dibayar, diganti rugi. Karena suratnya jelas, ada akta jual beli, ada girik, ada sertifikat. Kenapa kita ganti, ada dasar hukumnya, dan mereka sudah bersedia,” kata Djarot.

Saat ini, di sebagian aliran Ciliwung tengah dilakukan normalisasi yang merupakan bagian dari program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Normalisasi dilakukan dengan cara membuat dinding turap beton atau sheet pile di sepanjang pinggiran sungai.

Pada Rabu (22/2/2017), Kompas.com sempat menelusuri aliran Sungai Ciliwung dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, hingga Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur. Dari pengamatan, aliran Ciliwung di Kampung Arus merupakan salah satu yang belum dinormalisasi.

Kompas TV Banjir kembali melanda Kampung Arus, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ketinggian banjir yang mencapai satu meter membuat sejumlah warga beraktivitas menggunakan rakit buatan dari stereofom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com