JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mempertimbangkan menggunakan cara Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta dalam hal menata permukiman di bantaran kali.
Jokowi kerap menemui warga dan berembuk sebelum menertibkan permukiman di bantaran kali.
"Saya ingat dulu Pak Jokowi pernah mengajarkan kepada saya bahwa rembuk itu bisa diadakan dalam bentuk makan malam, bisa bentuk silaturahmi itu harus berkali-kali," kata Sandiaga, di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017).
Pertemuan dengan warga yang permukimannya akan ditertibkan, kata Sandiaga, perlu dilakukan berkali-kali agar seluruh aspirasi tertampung.
Hal itu juga dia nilai dapat membangun kepercayaan warga terkait keputusan yang akan diambil.
"Tentunya kami perlu kepercayaan dari warga agar mendukung proyek tersebut. Mereka hanya ingin diajak bicara," kata Sandiaga.
(Baca: Sandiaga: Meski Gubernur Galak Setengah Mati, Masih Ada Aparat Nakal)
Adapun menanggapi rencana penertiban yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, Sandiaga mengatakan saat ini dia tengah mengkaji 300 titik rawan penertiban.
Sandiaga berjanji akan membuka opsi relokasi melalui forum rembuk bersama warga jika dia memimpin Jakarta dan harus melakukan penertiban.
"Kami betul-betul kaji, nggak ada yang 'Pokoknya harus ini, pokoknya kami rombak', kami cari solusi yang terbaik," ucap Sandiaga.
(Baca: Sandiaga Sebut Program Bagi-bagi Dana Rawan Penyelewengan)