Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sebut Megawati Tak Beri Pesan Khusus Terkait Pilkada DKI

Kompas.com - 08/03/2017, 23:51 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak memberikan pesan khusus kepada dia dan cagub pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Djarot diketahui bertemu Megawati pada Selasa (7/3/2017) dan Rabu (8/3/2017) ini.

"Kami itu tidak pernah yang khusus-khusus, selalu disampaikan di dalam forum," ujar Djarot di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.

Djarot berseloroh, pesan khusus Megawati kepadanya biasanya terkait dengan permintaan kecap. Megawati biasa memakan kecap yang diproduksi di Blitar, Jawa Timur, kampung halamannya.

"Kalau khusus itu biasanya ngomongnya begini, kalau saya ke Blitar, 'Kecapnya habis,' 'Oh iya Bu siap,' karena kecapnya itu berasal dari Blitar. Kami ada kecap yang sejak zaman Bung Karno itu produksinya di Blitar, itu khusus. Jadi kami kirim kecap," kata Djarot.

Pada Selasa (7/3/2017), Djarot bertemu Mega untuk mengadakan rapat evaluasi rutin. Evaluasi dilakukan bersama seluruh pengurus di tingkat DPD, DPC, dan fraksi DPRD di DKI Jakarta.

Menurut Djarot, rapat evaluasi biasanya dilakukan setiap pekan.

"Kalau kemarin kami memang rapat di internal partai bersama Bu Mega. Kami kan selalu ada rapat rutin, apalagi pilkada di Indonesia itu tinggal di Jakarta, sehingga perlu ada evaluasi kesiapan untuk menghadapi putaran kedua," ucap Djarot.

(Baca: Kader PDI-P Bertugas Menangkan Ahok-Djarot, jika Kalah...)

Sementara itu, pertemuan pada Rabu juga dihadiri Ahok. Menurut Djarot, Ahok diajak dengan kapasitasnya sebagai gubernur non-aktif DKI Jakarta karena agenda pertemuan bersama Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.

"Bagaimana pun Pak Ahok ini kan gubernur non-aktif, bersama-sama dengan Gubernur Sulawesi Utara untuk menjalin hubungan kerja sama masalah perikanan, pariwisata, dengan Afrika Selatan," tutur Djarot.

Dalam pertemuan di rumah Megawati siang tadi, Ahok mendorong kerja sama perikanan antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah Cape Town, Afrika Selatan. Dia langsung menyampaikan gagasan kerja sama itu kepada Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.

"Kami tertarik dengan budidaya industri perikanan di sana, kan kami ada Pulau Seribu juga kan. Kalau di sana (Cape Town), mereka juga menyediakan lahan dan perizinan (budidaya industri perikanan)," kata Ahok.

(Baca: Djarot Sebut DKI Akan Bangun Gudang Pangan di Jakarta dan Jawa Tengah)

Kompas TV Pasangan Calon Gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendatangi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Pasangan Ahok-Djarot bertemu di kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan Ahok-Djarot dengan Megawati terjadi saat menerima rombongan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Dalam pertemuan ini, dibahas rencana kota kembar atau sister city antara Cape Town dan Jakarta. Ahok juga menawarkan budidaya ikan kerapu yang dikembangkan di Kepulauan Seribu. Setelah pertemuan, Ahok-Djarot pergi bersama Megawati dan Sekjen PDI Perjuangan. Namun, Djarot menegaskan pertemuan ini tidak berhubungan dengan politik Pilkada Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com