Dengan melihat hal itu, kata dia, tim pemenangan bersama Ahok-Djarot berkampanye dengan mengedepankan kinerja. Tim pemenangan, kata dia, ingin mencerdaskan warga Jakarta. Apapun hasil Pilkada DKI Jakarta 2017, lanjut dia, mencerminkan penerapan demokrasi di Ibu Kota.
"Kami memberikan pencerahan kepada warga bahwa demokrasi yang kami inginkan adalah demokrasi yang menilai kandidat dari kinerja, bukan dari latar belakang SARA dan sebagainya," kata Charles.
Menurut dia, jika warga puas terhadap kinerja Ahok-Djarot, seharusnya juga memilih mereka saat pencoblosan. Jika hasilnya tak seperti itu, Charles menyebut, demokrasi di Jakarta masih mengedepankan primordialisme.
Charles mengatakan mereka tidak akan mengubah strategi kampanye.
"Pendekatan kinerja pasangan calon kami kan tidak sulit ya, hanya harus mengembalikan ingatan publik mengenai apa yang sudah dilakukan Ahok-Djarot selama dua tahun terakhir. Itu saya rasa seluruh warga Jakarta sudah merasakan kinerja Ahok-Djarot," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.