JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluruskan isu yang menyebutkan bahwa program Kartu Jakarta Pintar (KJP) akan dihentikan apabila gubernur DKI Jakarta ganti. Menurut dia, isu itu hoax atau tidak benar.
Ia menyebut kabar hoax itu disebarkan secara masif pada minggu tenang putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Benar, sangat masif, terutama di minggu tenang. Bagaimana caranya saya tidak tahu, tetapi ada kabar luar biasa menyebar, ganti gubernur, KJP berhenti," kata Anies saat berkampanye di Grogol Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2017).
(Baca juga: Kata Sandiaga, Mamiek Soeharto Sempat Tanya Isu KJP Bakal Dihentikan)
Kabar itu, kata dia, disebar dari mulut ke mulut di sejumlah wilayah di Jakarta Utara dan Selatan.
Saat diminta menyebut siapa penyebar hoax tersebut, Anies mengaku tak tahu. "Buat kami, tak perlu identifikasi di mana. Karena kalau kabar dari mulut ke mulut (susah teridentifikasi)," kata dia.
(Baca juga: Ahok: Ada 190.000 KJP Tak Dibagikan Tahun Lalu, Kenapa Tak Disebut Politis?)
Anies mengatakan bahwa KJP tak akan dihapus bila dia menjadi gubernur. Anies bahkan memastikan akan menambah fasilitas KJP sehingga menjadi KJP Plus.
Selain itu, ia berjanji akan meningkatkan mutu pendidikan "Pendidikan bukan dapat kartunya, tetapi mutu. Kami akan tingkatkan mutunya. Jadi warga Jakarta bukan hanya terima KJP Plus, tetapi mutu akan ditingkatkan," ujar Anies.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.