JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberdayakan anak-anak muda yang tinggal di kawasan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, dan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, ke dalam kegiatan yang positif.
Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya tawuran yang kerap melibatkan para pemuda dari dua kawasan tersebut.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Jupan Royter menyatakan upaya untuk melibatkan anak-anak muda di Tambak dan Manggarai dalam kegiatan yang positif akan melibatkan peran serta sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta serta para tokoh pemuda dan tokoh masyarakat setempat.
"Mereka harus diberdayakan dengan kegiatan yang positif. Kemudian SKPD lain juga harus melihat potensi apa yang ada di situ, khususnya anak-anak muda agar bisa disalurkan kreativitasnya," kata Jupan, saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/3/2017).
(Baca: Tepatkah Wacana Ahok Pindahkan Warga Tambak dan Manggarai ke Rusun?)
Jupan menuturkan, dia sudah menginstruksikan jajarannya agar melakukan pendekatan preventif dengan memelajari karakter anak-anak muda yang ada di dua kawasan itu. Dengan cara itu, nantinya diharapkan mudah untuk mengarahkan anak muda ke dalam kegiatan sesuai dengan minatnya masing-masing.
"Apalagi sekarang sudah ada wadah untuk menyalurkan aspirasi kreativitas yang dilakukan Pak Gubernur (Jakarta Creative Hub). Saya kira itu yang bagus, dilihat potensi kreativitas anak muda," ujar Jupan.
(Baca: Mengentaskan Tawuran yang Menjadi "Budaya" di Manggarai)
Tawuran antara warga Tambak dan warga Manggarai beberapa kali terjadi. Terakhir kali tawuran pecah pada Minggu (5/3/2017) dan Senin (6/3/2017) sore.
Tawuran pada hari Minggu menyebabkan dua pemuda tewas, sedangkan tawuran pada hari Senin mengakibatkan sejumlah orang luka-luka.
Jupan menilai tawuran yang kerap terjadi antara pemuda Tambak dan Manggarai akibat tak diberdayakannya anak-anak muda di kedua kawasan tersebut ke dalam kegiatan yang positif.
Akibatnya, kata Jupan, anak-anak muda gampang terprovokasi oleh hal yang remeh.
"Karena itu kami berupaya agar anak-anak muda di situ tidak gampang terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu disamping lurah dan camat, instansi samping juga harus berperan," ucap Jupan.