Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2017, 12:36 WIB
|
EditorAmir Sodikin

JAKARTA, KOMPAS - Mudah-mudahan kita tidak pernah terjebak dalam kondisi seperti ini. Di tengah kemacetan jalanan Jakarta, lalu lintas tak bergerak, tiba-tiba hasrat buang air muncul.

Namun, situasi ini rupanya jamak menimpa warga yang sehari-hari beraktivitas di Ibu Kota. Pilihan paling umum dilakukan adalah menahan kencing sampai menemukan tempat untuk membuangnya.

Entah itu di stasiun pengisian bahan bakar umum, minimarket, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, hotel, atau gedung perkantoran.

Pasalnya toilet umum di tepi jalan, seperti yang banyak tersedia di berbagai negara di Eropa, Australia, atau kota-kota maju Asia lainnya, sangat sulit ditemui di Jakarta. Akhirnya toilet-toilet di tempat-tempat tadi menjadi toilet umum.

Selain jumlahnya tak banyak, kondisi di banyak toilet umum di Jakarta pun sering kali tidak memadai. Kotor, bau, tidak terawat, adalah kesan umum toilet yang kita temui di pasar, terminal, stasiun, taman, hingga tempat-tempat wisata.

Dalam jajak pendapat yang pernah dilakukan Litbang Kompas pada Oktober 2016, warga mengeluhkan sulitnya mencari toilet umum di berbagai fasilitas umum.

Kebanyakan warga kota juga menyiasati sendiri cara membuang hajat ini saat dalam kondisi darurat. Karyawan swasta, Vonny Pawitra, misalnya, secara khusus menyediakan toilet portabel untuk anak-anaknya.

Toilet itu bisa dilipat dan disimpan di jok belakang mobil. Masih berderet cara menyiasati urusan kebelet pipis, termasuk menggunakan berbagai produk kreatif.

Presiden Asosiasi Toilet Indonesia Naning Adiwoso menyebut masih lemahnya peran pemerintah dalam mengkampanyekan kebersihan toilet umum. “Isu toilet tidak dipandang seksi. Disebutnya hanya sebagai kamar kecil atau kamar belakang, masih dianggap remeh. Padahal toilet adalah cermin peradaban bangsa,” kata Naning.

Meskipun ketersediaan maupun kebersihan toilet umum masih menjadi pekerjaan rumah yang besar, kesadaran untuk menghadirkan toilet yang beradab sudah mulai muncul.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mario Dandy Terjerat Dua Kasus Sekaligus, Kapolda Metro Pastikan Prosesnya Tak Akan Bentrok

Mario Dandy Terjerat Dua Kasus Sekaligus, Kapolda Metro Pastikan Prosesnya Tak Akan Bentrok

Megapolitan
Korban Pembegalan di Pulogadung Alami Luka Ringan dan Trauma

Korban Pembegalan di Pulogadung Alami Luka Ringan dan Trauma

Megapolitan
Polisi Dapatkan Bukti Digital Kasus Dugaan Pencabulan AG oleh Mario Dandy

Polisi Dapatkan Bukti Digital Kasus Dugaan Pencabulan AG oleh Mario Dandy

Megapolitan
Kapolda Metro Jaya: Tidak Ada Pelayanan Istimewa kepada Mario Dandy

Kapolda Metro Jaya: Tidak Ada Pelayanan Istimewa kepada Mario Dandy

Megapolitan
Anggota Dewan Temui Pemilik Ruko Pencaplok Bahu Jalan, Ketua RT Riang: Jangan Main Politik

Anggota Dewan Temui Pemilik Ruko Pencaplok Bahu Jalan, Ketua RT Riang: Jangan Main Politik

Megapolitan
Terungkap, Rekaman Peristiwa RT Riang Diintimidasi Ternyata Video Lama dan Beredar di Medsos

Terungkap, Rekaman Peristiwa RT Riang Diintimidasi Ternyata Video Lama dan Beredar di Medsos

Megapolitan
Heru Budi: Ada KJP dan KJMU, Tak Ada Alasan Siswa di DKI Tidak Berprestasi

Heru Budi: Ada KJP dan KJMU, Tak Ada Alasan Siswa di DKI Tidak Berprestasi

Megapolitan
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Divisi Propam Periksa Anggotanya Usai Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Kapolda Metro Jaya Perintahkan Divisi Propam Periksa Anggotanya Usai Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Megapolitan
Ketua RT Riang Tegaskan Polemik Ruko di Pluit soal Pelanggaran, Anggota Dewan Jangan Plesetkan ke UMKM

Ketua RT Riang Tegaskan Polemik Ruko di Pluit soal Pelanggaran, Anggota Dewan Jangan Plesetkan ke UMKM

Megapolitan
Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy Lepas-Pakai Borgol Sendiri

Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy Lepas-Pakai Borgol Sendiri

Megapolitan
Polisi Ungkap Urutan Peristiwa Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Polisi Ungkap Urutan Peristiwa Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Megapolitan
Heru Budi: Siswa DKI Harus Berprestasi karena Ada Bantuan Keuangan

Heru Budi: Siswa DKI Harus Berprestasi karena Ada Bantuan Keuangan

Megapolitan
Plt Wali Kota Bekasi Minta Polisi Usut Pihak yang Mencemoohnya Lewat Running Text

Plt Wali Kota Bekasi Minta Polisi Usut Pihak yang Mencemoohnya Lewat Running Text

Megapolitan
Ziarah ke Makam Kesultanan Banten, Ganjar: Kalau Mau Belajar Toleransi Ya Di Sini

Ziarah ke Makam Kesultanan Banten, Ganjar: Kalau Mau Belajar Toleransi Ya Di Sini

Megapolitan
Heru Budi Ingatkan Para Guru Tak Lupa Ajarkan Budi Pekerti pada Anak

Heru Budi Ingatkan Para Guru Tak Lupa Ajarkan Budi Pekerti pada Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com