JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, tidak mau ambil pusing dengan pemanggilan Sandiaga Uno oleh polisi sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik. Anies menduga akan ada banyak hal semacam itu yang akan terjadi dalam Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
"Menurut saya ini akan terus muncul lagi hal-hal yang unik begini, tapi namanya juga Pilkada putaran kedua, jadi ya biasa ajalah," kata Anies di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Namun Anies percaya pemerintah akan bersikap netral pada Pilkada DKI 2017. Hal tersebut tercermin dari pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan pemerintah tidak akan berpihak kepada paslon manapun.
"Saya percaya dengan kata-kata yang diucapkan (Jokowi), karena itulah yang menjadi pegangan kita bahwa pemerintah akan netral, dan kita sama-sama rakyat lihat buktinya," kata Anies.
Anies menambahkan, rakyat saat ini sudah pintar menilai. Akan sangat rugi jika pemerintah terbukti memihak paslon tertentu.
"Kalau saya enggak melihat ini ada oknum-oknum bekerja, tapi enggak selalu oknum itu tidak selalu garis dari pemerintah," kata Anies.
Polsek Metro Tanah Abang menjadwalkan pemeriksaan terhadap Sandiaga pada Jumat pekan lalu sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik. Pemanggilan itu merupakan yang pertama kali bagi Sandiaga. Polisi memanggil Sandiaga karena perkara tersebut melibatkan anggota komunitas "Jakarta Berlari" yang diketuai Sandiaga.
Kasusnya sendiri terjadi pada 31 Oktober 2013 di Gelora Bung Karno.
Baca: Polisi Pastikan Sandiaga Dipanggil Bukan sebagai Pihak yang Berperkara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.