Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Warga Tambak dan Manggarai Selalu Diawali dengan Mercon

Kompas.com - 15/03/2017, 19:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab tawuran antar warga Tambak dengan Manggarai yang terjadi berulang kali.

Meski demikian, dia mengatakan, pejabat setempat bersama pihak kepolisian mengaku terus mengupayakan perdamaian antara warga Tambak dengan Manggarai.

"Sampai sekarang enggak ada yang bisa menyimpulkan apa penyebab masalahnya. Karena hubungan silaturahim antara RT/RW dari Tambak dan RT/RW Kelurahan Manggarai Selatan juga cukup bagus," kata Mangara, kepada wartawan, Rabu (15/3/2017).

Baca: Pagar Pembatas Akan Dibangun di Antara Tambak dan Manggarai

Contohnya, ketika selesai tawuran, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dari dua kelurahan tersebut bersama-sama membersihkan lingkungan.

Selain itu, korban luka dari Manggarai Selatan dan Tambak juga dirawat di rumah sakit yang sama.

"Jadi susah menyimpulkannya, ini satu hal yang selalu berulang-ulang. Yang pasti, tawuran itu selalu diawali dengan (ledakan) mercon," kata Mangara.

Selain itu, menurut dia, tak diketahui pihak mana yang memulai tawuran. Sebab, jika ditanya kepada warga Tambak, mereka akan menyebut warga Manggarai Selatan yang memulai. Begitu pula sebaliknya.

Baca: Cegah Tawuran, Anak Muda di Tambak dan Manggarai Akan Diarahkan ke Kegiatan Positif

 

Sedangkan terkait rencana Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk memindahkan warga ke rumah susun, Mangara memastikan hal itu berlaku bagi warga yang tinggal di bantaran kali.

"Kalau di wilayah Jakarta Pusat tidak ada (warga) yang tinggal di bantaran kali. Jakarta Selatan adanya," kata Mangara. Tawuran antara warga Tambak dan warga Manggarai beberapa kali terjadi.

Terakhir kali tawuran pecah pada Minggu (5/3/2017) dan Senin (6/3/2017) sore. Tawuran pada hari Minggu menyebabkan dua pemuda tewas, sedangkan tawuran pada hari Senin mengakibatkan sejumlah orang luka-luka.

Baca: Tawuran di Tambak, Dua Orang Tewas

Kompas TV Pasca aksi tawuran antar warga Tambak dan Manggarai hari Minggu lalu, aparat kepolisian menangkap warga diduga terlibat dalam tawuran yang mengakibatkan dua orang tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com