JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengkritik penggusuran Kampung Akuarium oleh Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, penggusuran itu menyisakan kepedihan bagi warga.
"Mereka (Kampung Akuarium) digusur bulan April (2016) lalu, sampai sekarang enggak ada kegiatan apa pun, kecuali bongkahan-bongkahan, kuburan puing dari rumah warga," kata Anies di Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (15/3/2017).
(Baca juga: Mengapa Banyak Warga Kampung Akuarium Enggan Pindah ke Rusun?)
Kampung Akuarium ini dianggapnya sebagai salah satu contoh kegagalan Pemprov DKI Jakarta menata Jakarta.
Anies menambahkan, saat ini ada sekitar 300 kampung di Jakarta yang akan digusur. Di depan warga, Anies menganalogikan, bila satu kampung ada 1.000 orang, maka akan ada 300.000 lebih warga yang akan menjadi korban penggusuran.
"Mari selamatkan seluruh warga kampung seluruh Jakarta. Jadi bukan hanya mikir saya dapat apa, tetapi nyoblos menyelamatkan saudara kita semua dari penggusuran," kata Anies.
(Baca juga: Djarot Ingin Pembangunan di Kampung Akuarium dan Pasar Ikan Segera Tuntas)
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menambahkan, gagasan dia soal penataan berbeda dengan kebijakan gubernur saat ini.
Anies menganggap cara menata kota dengan penggusuran merupakan cara yang usang.
"Pendekatan yang akan kami lakukan penataan sehingga warganya bisa tinggal di sana. Kami ini dikritik terus karena berikan DP 0 rupiah (program rumah murah). Kami ini berpihak pada rakyat kecil yang susah beli rumah," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.