Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Pemrov DKI Tak Takut Tertibkan Spanduk Provokatif

Kompas.com - 16/03/2017, 18:07 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur petahana DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meminta Pemprov DKI Jakarta untuk berani menurunkan spanduk bernada provokatif yang saat ini banyak dipasang di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.

Djarot menilai, adanya spanduk itu akan menganggu jalannya pesta demokrasi di Jakarta. Djarot meminta agar Pemprov DKI tak takut terhadap ancaman-ancaman saat menurunkan spanduk provokatif berbau SARA itu.

"Kalau saya aktif, enggak ada urusan begitu melanggar (ditindak). Enggak boleh dong. Harus tegas. Jadi saran saya pemerintah enggak boleh takut terhadap ancaman-ancaman seperti itu. Kalau itu dianggap tidak benar dan memecah belah bangsa, yang tegas," ujar Djarot di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017).

(Baca juga: Sumarsono Minta PNS DKI Ikut Turunkan Spanduk Provokatif)

Pemasangan spanduk, lanjut Djarot, juga dianggap menyalahi aturan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Djarot juga meminta agar Pemprov DKI tak pandang bulu dalam menindak siapa pun yang dengan sengaja memasang spanduk itu.

"Masa kita bernegosiasi, ngomong. Pemerintah itu eksekutif, eksekutif artinya eksekusi, melaksankan. Kalau bahasa Indonesia pemerintah itu memerintah. Untuk apa, untuk melindungi masyarakat. Yang merintah itu rakyat. Untuk menjaga situasi kondusif," ujar Djarot.

(Baca juga: Sumarsono Minta PNS DKI Ikut Turunkan Spanduk Provokatif)

Sejak tanggal 1 hingga 12 Maret 2017, Pemprov DKI telah menurunkan 147 spanduk provokatif.

Pada Januari, ada 273 spanduk provokatif yang diturunkan. Sementara itu, pada Februari, jumlahnya ada 40 spanduk.

Kompas TV Penertiban Spanduk Provokatif Diprotes Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com