Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Keluhkan Harga Ayam yang Tidak Stabil ke Djarot

Kompas.com - 16/03/2017, 18:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah peternak ayam yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Ayam Pintu Air Pulogadung, Jakarta Timur, menyampaikan sejumlah keluhan saat bertemu calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Adapun Djarot mendatangi para peternak sebagai bagian meraup suara jelang Pilkada DKI putaran kedua, Kamis (16/3/2017). Agus, peternak ayam Pulogadung menanyakan cara Djarot guna mengatasi harga ayam yang tidak stabil.

Agus mengatakan, harga yang tak menentu sering membuat mereka kebingungan untuk menentukan harga. Bahkan, tak jarang para pedagang merugi karena salah menentukan harga.

"Saya minta satu saja. Kalau harga ayam enggak pernah stabil dari dulu Pak. Kami aja enggak bisa kompak, satu jam bisa aja berubah," ujar Agus.

Ada juga pedagang yang menanyakan cara mendapatkan pinjaman dari Bank DKI tanpa dipersulit. Djarot menjelaskan, sebelum non-aktif sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot telah mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk menetapkan batas bawah harga daging ayam bagi peternak.

"Misalnya batas bawah harga eceran terendahnya  dibatasi Rp 15.000 per kilo hidup. Harus ada batas terendah. Kalau enggak, kartel akan bermain," ujar Djarot. (Baca: Djarot Hargai Sikap Agus Tak Arahkan Pendukungnya ke Cagub Tertentu)

Djarot juga menyarankan agar para peternak ayam di Pulogadung bekerjasama dengan Pemprov DKI melalui PD Dharma Jaya untuk menjual daging ayam. Pemprov DKI, lanjut Djarot akan membeli daging ayam milik peternak dengan harga di atas harga pasar yang sedang anjlok.

Terkait pinjaman modal, Djarot mengatakan Bank DKI memiliki program pinjaman modal dengan bunga 9 persen per tahun.

"Saya sudah bilang supaya kita bukan jadi bank korporasi tapi jadi bank rakyat kecil untuk membantu. Saya minta agar mereka mempermudah akses. Kami akan bantu dengan modal sederhana dan bunganya murah," ujar Djarot.

Kompas TV Menelisik Kiat Ahok-Djarot Jelang Pilkada Putaran 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com