JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) pada Pilkada DKI Jakarta tidak laku.
Siti mengatakan, berdasarkan penelitian Pusat Data Bersatu (PDB), calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dapat meraih suara yang signifikan di kantong-kantong pemilih muslim. Hal itu menunjukan bahwa isu SARA tidak memengaruhi pemilih pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.
"Ternyata terbukti, SARA enggak pengaruh. Kalau SARA pengaruh, enggak pilih Pak Ahok. Karena itu, ini enggak usah digoreng (isu SARA)," kata Siti di acara diskusi yang digelar di Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2016).
Menurut dia, jangan menghabiskan energi dengan memainkan isu SARA pada pilkada. Apa lagi di Jakarta, yang warganya diasumsikan adalah orang-orang berpendidikan.
Menurut dia, jika isu SARA dimainkan, sistem berpolitik di DKI akan mundur. Siti mengatakan, kualitas demokrasi di Tanah Air harus ditingkatkan.
"Indeks demokrasi Indonesia itu masih di bawah (nilai) enam, artinya masih kurang," kata Siti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.