JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto mengatakan dua saksi dan satu ahli akan diminta memberi keterangan pada Senin (20/3/2017) sore, terkait jatuhnya lift di Blok M Square.
"Hari ini kami akan memeriksa tiga saksi yaitu teknisi yang melakukan perawatan terhadap lift itu. Setelah itu sore kami akan melakukan pemeriksaan ahli," ujar Budi, saat dikonfirmasi, Senin siang.
(baca: Terkait Lift Jatuh di Blok M Square, Pemprov DKI Akan Lakukan Audit)
Budi mengatakan ahli yang diminta memberikan keterangan berasal dari Asosiasi Produsen dan Pemborong Lift dan Eskalator Indonesia yang sempat hadir saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Blok M Square, Sabtu (18/3/2017).
Sejak lift tersebut jatuh pada Jumat (17/3/2017), penyidik setidaknya sudah menginterogasi 10 orang yang berkaitan dengan lift tersebut. Dari pemeriksaan sementara, diduga lift tersebut jatuh karena kelebihan beban.
"Itu satu saksi karyawan ataupun warga di Blok M yang membantu evakuasi pertama, sembilan lainnya adalah operator CCTV dan lift, pengawas, serta manajemen dan pihak dari pengelola Blok M," ujar Budi.
(baca: Polisi Akan Kembali Olah TKP Lift Anjlok di Blok M Square)
Lift di Blok M Square jatuh sekitar pukul 12.45 WIB pada Jumat (17/3/2017). Sebanyak 25 orang terluka dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan.
Para korban lift anjlok rata-rata mengalami patah tulang kaki serta luka pergelangan tangan dan telapak kaki. Sebagian kini telah dipulangkan dari RSPP.
Selain 25 orang terluka, diduga jumlah orang di dalam lift lebih banyak, mencapai 31 orang. Dari tulisan di dalam lift, kapasitas maksimal 24 orang atau sekitar 1.600 kilogram. Menurut para pedagang, lift itu sudah berulang kali dilaporkan rusak kepada manajemen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.