JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan ada berbagai persyaratan bagi warga yang ingin mendapatkan Kartu Jakarta Lansia. Syarat utamanya adalah warga lansia dari dengan status ekonomi menengah ke bawah.
"Nanti ada tahap verifikasinya, lalu ada tahapan didatangi langsung ke lapangan, supaya tepat sasaran ya," ujar Djarot, di Grogol Petamburan, Selasa (21/3/2017).
(baca: Djarot Jelaskan Ide Munculnya Kartu Jakarta Lansia)
Persyaratan lainnya akan dituangkan dalam sebuah peraturan gubernur. Djarot mengatakan verifikasi ke lapangan penting dilakukan untuk memastikan bahwa Kartu Jakarta Lansia tidak jatuh ke pihak yang salah.
"Jadi saat ada program seperti ini, jangan pada mendadak miskin," ujar Djarot.
(baca: Djarot Yakin Kartu Jakarta Lansia Dapat Tingkatkan IPM)
Selain itu, Djarot mengatakan bantuan Kartu Jakarta Lansia tidak akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Bantuan bulanan akan ditransfer ke rekening penerima Kartu Jakarta Lansia.
Penggunaan KJL ini hampir mirip dengan Kartu Jakarta Pintar yang tidak bisa ditarik tunai. Setiap bulan, lansia akan menerima bantuan sebesar Rp 600.000.
Program tersebut akan direalisasikan setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot selesai cuti kampanye dan aktif kembali menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Adapun masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI 2017 berakhir pada 15 April.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.