Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ingin Dihapus, Kenapa Angkot Kini Digandeng Transjakarta?

Kompas.com - 23/03/2017, 07:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) menandatangani nota kesepahaman pada Rabu (22/3/2017).

Isinya merupakan kesepakatan bahwa angkot-angkot KWK akan jadi angkutan pengumpan bagi layanan bus transjakarta.

Kerja sama PT Transjakarta dengan operator angkot, yang termasuk bus kecil, baru kali ini dilakukan.

Sebelumnya, angkot tak pernah masuk dalam rencana layanan terintegrasi transjakarta.

Adapun operator angkutan yang diajak bergabung di bawah pengelolaan PT Transjakarta hanyalah operator bus sedang maupun bus besar, seperti Kopaja, PPD, ataupun Mayasari Bakti.

Pada beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bahkan melontarkan keinginannya untuk menghapus angkot dari Jakarta.

"Enggak ada cerita mikrolet gabung ke Transjakarta. Biar mereka ngilang sendiri saja. Sopir kami yang angkut, ngapain sih angkutan kecil-kecil begitu," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (6/1/2016). 

Bahkan, menurut Ahok, untuk ke depannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membatasi jumlah angkot yang beroperasi di Ibu Kota. Sebab, saat ini, pertumbuhan angkot sudah tidak terkontrol.

"Misalnya, kayak KWK, saya lagi suruh periksa, pasti kuotanya bohong. Masa (angkot) beranak pinak terus, (angkot) yang lama juga pasti dihidupin. (Angkot) yang 'zombie' sudah tua masih hidup lagi kan? Nah, sekarang saya enggak mau lagi," kata Ahok.

(Baca juga: Transjakarta Tandatangani MoU dengan KWK di Kantor Golkar, Mengapa?)

Keinginan Ahok menghapus angkot bahkan sempat membuatnya silang pendapat dengan calon gubernur nomor pemilihan tiga yang juga pesaingnya pada Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan.

Hal itu terjadi saat Anies melontarkan keinginannya untuk mengalihkan subsidi transjakarta ke angkot jika nantinya terpilih.

Ahok menilai, rencana Anies itu menyalahi undang-undang. Berdasarkan  peraturan yang baru, kata Ahok, angkot dan mikrolet sudah tidak boleh turun ke jalan.

"Beliau enggak baca UU tentang transportasi. UU transportasi sudah enggak boleh ada angkot, enggak boleh ada mikrolet di jalan," kata Ahok usai menghadiri sebuah acara di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2017).

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono membantah anggapan yang menyebut integrasi transjakarta dengan angkot dilakukan mendadak.

Ditemui usai acara penandatangan MoU dengan KWK, Budi menyatakan bahwa pihaknya sudah mengadakan pembahasan dengan KWK sejak tahun lalu.

"Sudah sejak Agustus sudah dibicarakan. Kami fokus bentuk angkutan baru. Bukan tiba-tiba muncul. Sejak Agustus rutin bertemu bahas ini," ujar Budi.

Menurut Budi, ke depannya jenis angkot yang digunakan untuk angkutan pengumpan transjakarta tetap berukuran kecil seperti saat ini.

Namun, harus dilengkapi dengan alat pengatur suhu atau air conditioner (AC). Karena untuk memenuhi standar itu membutuhkan proses, kata Budi, untuk sementara KWK diperbolehkan menggunakan angkotnya yang ada saat ini.

"Desain yang belum selesai enggak boleh menghambat pelayanan," ujar Budi.

Gratis naik angkot

Dengan kerja sama ini, pelanggan transjakarta nantinya bisa naik angkot KWK gratis pada waktu-waktu tertentu. Untuk bisa gratis, ada kartu yang digunakan, yakni kartu "Sahabat KWK".

Nantinya, pelanggan transjakarta hanya tinggal menunjukan kepada sopir KWK agar mereka tidak lagi dikenakan biaya jika naik angkot pada pukul 05.00–09.00 WIB, dan pukul 16.00–20.00 WIB.

"Kartunya dilihatin ke sopir. Kalau penumpang tidak memiliki kartu, tetap dikenakan tarif seperti biasa," kata Budi.

(Baca juga: Ini Cara agar Penumpang Transjakarta Gratis Naik Angkot KWK)

Ia menargetkan, Kartu Sahabat KWK sudah bisa didapatkan di seluruh halte-halte transjakarta paling lambat 1 April 2017.

Namun, ia belum dapat menyebutkan harga jual kartu tersebut. Menurut Budi, Kartu Sahabat KWK berbeda dengan kartu uang elektronik. Sebab, kartu ini tidak memiliki isi saldo. "Kartunya tidak ada saldo-saldoan," ujar Budi.

Budi menyatakan, sampai saat ini pihaknya dan KWK masih menginventarisasi rute-rute penerapan layanan naik angkot KWK gratis bagi pengguna transjakarta.

Saat ini, KWK diketahui melayani 78 trayek yang diperkuat 6.285 unit kendaraan. Budi menargetkan, untuk tahap awal, akan ada 2.000 unit angkot KWK yang bisa menjadi layanan gratis untuk pengguna transjakarta.

"Nanti tiap satu trayek kita booking semua," ucap Budi.

(Baca juga: Kata Sandiaga soal Integrasi Transjakarta dengan Angkot)

Integrasi bus transjakarta dan angkot KWK ini merupakan salah satu upaya Transjakarta untuk meningkatkan pelayanan transportasi umum dengan system “end to end” yang terintegrasi dari first mile sampai dengan last mile.

Budi yakin cara ini akan dapat meningkatkan jumlah pengguna transjakarta selain  memperluas jangkauan dan aksesibilitas layanan.

"Kalau saya ke halte transjakarta bisa jalan kaki karena dari rumah jaraknya cuma 200 meter," kata Budi.

"Tapi kan banyak teman-teman kita yang harus menggunakan ojek, menggunakan KWK juga atau taksi lebih dulu. Nah di sinilah kelebihan KWK yang bisa menjangkau sampai ke permukiman," ujar dia.

Kompas TV Jalan Layang Ciledug-Tendean Beroperasi Mulai Juni 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com