JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, penggabungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya dan Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Pemprov DKI. Dari segi bisnis, penggabungan tersebut dinilai akan berdampak terhadap efisiensi dan efektifitas operasional kedua BUMD tersebut.
Kepercayaan Mitra swasta, kata Sumarsono akan tertanam apabila prospek PDAM Jaya menjadi lebih baik dalam pelayanan ke masyarakat.
"Dari sudut pandang bisnis, peleburan ini berdampak positif bagi pertumbuhan dan kesehatan PDAM Jaya dan PD PAL Jaya, karena akan lebih efisien dan efektif," kata Sumarsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Sumarsono mengatakan hal itu untuk menanggapi pertanyaan anggota DPRD DKI terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perusahaan Umum Daerah Air Jakarta. Sumarsono menambahkan, mitra bisnis PDAM dan Palyja telah memahami bahwa penggabungan kedua perusahaan untuk untuk menjadi perusahaan yang terintegrasi.
Meksi penggabungan dilakukan, Sumarsono memastikan bahwa perjanjian yang dilakukan bersama mitra bisnis masih berlaku.
"Secara formil proses peleburan ini akan terus dikomunikasikan oleh PDAM Jaya agar berjalan baik sesuai rencana. Terkait pasca-peleburan, maka demi hukum seluruh karyawan kedua BUMD tersebut menjadi karyawan Perusahaan Umum Daerah Air Jakarta dan tidak ada rencana untuk melakukan PHK," kata Sumarsono.
Pemprov DKI Jakarta mengusulkan penggabungan PDAM Jaya dan PAL Jaya kepada DPRD DKI Jakarta. Usulan itu tercantum dalam Raperda Perusahaan Daerah Air Jakarta.
Baca: Penggabungan PDAM Jaya-PD PAL Jaya Ditargetkan Rampung Desember
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.