JAKARTA, KOMPAS.com - Bertahun-tahun lamanya kantong parkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dikuasai preman.
Para preman ini kerap memaksa warga yang parkir untuk membayar uang parkir tak resmi.
Pihak terkait mengaku telah berupaya untuk menghapus pungutan liar yang merugikan warga ini. Mulai dari diberlakukannya parkir elektronik hingga call center aduan pengunjung.
Tetapi, juru parkir liar ini masih tetap saja ada. Padahal, warga sudah membayar tiket parkir resmi di pintu masuk utama Kompleks Gelora Bung Karno.
(Baca: Masih Ada Pungutan Liar di Area Parkir Gelora Bung Karno)
Lalu, mungkinkah pungli parkir di GBK diberantas?
"Bukan enggak berani (menindak), kami tetap melaksanakan iimbauan jangan ngasih sesuatu kepada orang yang tidak jelas dan bila ada yang memaksa dan ada laporannya, kami lakukan tindakan sesuai prosedur," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno kepada Kompas.com, Senin (28/3/2017).
Suyatno hanya mengimbau agar masyarakat tidak memberikan uang parkir kepada para preman.
Jika dipaksa untuk membayar, warga diminta untuk melaporkannya ke Polsubsektor GBK. Polisi, kata dia, baru bisa bertindak setelah mendapat laporan warga.
Sementara, Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memberantas preman parkir. Menggelar razia adalah salah satu upaya tersebut.
Ia mengakui sudah sering melapor masalah parkir liar ke polisi, namun preman parkir tak pernah jera.
"Mereka dirazia hilang. Berkali-kali dirazia, tapi datang lagi. Ini kayak kucing-kucingan begitu," kata Winarto.
(Baca: Pengelola GBK Mengaku Sering "Kucing-kucingan" dengan Parkir Liar)
Menurut Winarto, sanksi bagi penjaga parkir liar yang tertangkap masih ringan. Kadang, mereka hanya dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring).
"Pernah ditangkap, tapi enggak lama dilepas lagi," ujarnya.
Winarto mengaku tengah menggodok rencana mengubah tempat pembayaran parkir tidak lagi di pintu masuk, melainkan di kantong-kantong parkir di area GBK.
"Kami sedang mengkaji sekarang, mungkin masuk enggak usah kami pungut (biaya) parkir. Jadi kalau mau parkir, masuk ke kantong parkir, baru dia bayar. Ini sedang kami kaji ke sana," kata dia.
(Baca: Atasi Pungli, Pengelola GBK Akan Pindahkan Loket ke Kantong Parkir)
Selain itu, ketika renovasi kawasan GBK untuk Asian Games 2018 rampung, pengelola akan menerapkan sistem elevated parking yang diyakini dapat mensterilkan tempat parkir dari pungutan liar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.