Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2017, 10:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang diusung oleh pesaingnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dapat merusak mental warga, terutama anak-anak. Pasalnya, dana dalam KJP Plus dapat ditarik tunai.

Adapun Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok menerapkan transaksi non-tunai dan KJP tak dapat ditarik tunai untuk menghindari penyalahgunaan.

"KJP Plus merusak mental anak karena mau dikasih kontan, orang enggak mau sekolah pun dikasih KJP (Plus). KJP itu justru mendorong orang untuk mau sekolah, kami terbitkan KJP untuk mencegah orang putus sekolah," kata Ahok, di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Senin (27/3/2017) malam.

Adapun KJP Plus juga direncanakan akan diberikan kepada peserta Paket A dan lain-lain. Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta lebih memilih memberi usaha kepada peserta paket dengan pembagian untung 80:20.

Baca: Ahok: Saya Enggak Ngerti KJP Plus, Plusnya Apa ya?

Selain itu, ia menegaskan tidak akan memberi uang tunai kepada anak-anak. Sebab, uang itu kerap disalahgunakan untuk membeli rokok, handphone, atau disalahgunakan pihak lain. Sebab, dana KJP seharusnya digunakan untuk keperluan sekolah dan membeli bahan pokok.

"Kalau belanja pakai KJP harus digesek (debet), supaya kami tahu datanya. Ini harus mendidik," kata Ahok.

Ahok memastikan pengubahan aturan mengenai penggunaan KJP akan menguntungkan dirinya pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. Terlebih jika ia membuat aturan bahwa KJP dapat ditarik tunai. Hanya saja, Ahok memastikan tak akan mengubah aturan penggunaan KJP.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, KJP seperti tabungan. Jika peserta didik hemat menggunakan dana KJP, maka dia akan dapat membeli sepeda atau barang lainnya di akhir tahun. Namun dengan syarat, pembelian menggunakan debet atau non-tunai.

"Ini juga mendidik anak-anak untuk menabung, bukan untuk foya-foya. Kalau saya ubah Pergub KJP, semua balik lagi ke tunai, apa saya enggak ngerusak mental orang?" kata Ahok.

Baca:  Kalau Bisa Ditarik Tunai, Pak Sandiaga Tak Takut KJP Plus Disalahgunakan?

Anies sebelumnya menjelaskan, perbedaan KJP yang ada saat ini dengan KJP Plus. KJP Plus juga dapat digunakan oleh siswa sekolah maupun anak putus sekolah. Ia berharap, KJP Plus bisa digunakan untuk membiayai kursus keahlian.

Anies berharap, meski pendidikan formal tak lagi dilanjutkan, anak-anak putus sekolah bisa mendapatkan pelatihan guna mencari pekerjaan.

"Mereka bisa gunakan data dari KJP Plus untuk ikut kursus pelatihan dan mengambil paket A, B, C sehingga mereka memiliki pendidikan setara formal," ujar Anies saat menemui warga di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).

Baca: Anies Janjikan KJP Plus Mengakomodasi Anak Berkebutuhan Khusus

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, pendataan penerima KJP Plus bagi anak putus sekolah akan dilakukan RT/RW setempat.

Adapun jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp 450.000 untuk anak putus sekolah jenjang SD, Rp 750.000 jenjang SMP, dan Rp 1 juta untuk SMA per tahun.

"Kami akan kombinasikan dengan KIP (Kartu Indonesia Pintar), KJP Plus. Bentuknya barang dan tunai," ujar Anies.

Kompas TV Anies Janjikan Kartu Jakarta Pintar Plus
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hendak Tawuran, Tiga Remaja Bersenjata Tajam Diciduk Polisi di Pasar Minggu

Hendak Tawuran, Tiga Remaja Bersenjata Tajam Diciduk Polisi di Pasar Minggu

Megapolitan
Kebakaran di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Bukan di Area yang Ramai PKL

Kebakaran di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Bukan di Area yang Ramai PKL

Megapolitan
Kasat Lantas Polres Jakarta Timur Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Kasat Lantas Polres Jakarta Timur Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Megapolitan
Pasar Lama Tangerang Sedang Ramai Saat Kebakaran, Pengunjung Berhamburan Jauhi Api

Pasar Lama Tangerang Sedang Ramai Saat Kebakaran, Pengunjung Berhamburan Jauhi Api

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan 'Debt Collector' Saat Suami di Luar Kota

Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan "Debt Collector" Saat Suami di Luar Kota

Megapolitan
Kasus Prostitusi Anak Online di Jakpus, Muncikari Panggil Korban yang Dipilih Pelanggan

Kasus Prostitusi Anak Online di Jakpus, Muncikari Panggil Korban yang Dipilih Pelanggan

Megapolitan
'Debt Collector' di Jaksel Lakukan Aksi Tak Senonoh Saat Tagih Utang ke Nasabah Perempuan

"Debt Collector" di Jaksel Lakukan Aksi Tak Senonoh Saat Tagih Utang ke Nasabah Perempuan

Megapolitan
Rayu Hendak Bantu Lunaskan Utang, 'Debt Collector' Lecehkan Perempuan di Pesanggrahan

Rayu Hendak Bantu Lunaskan Utang, "Debt Collector" Lecehkan Perempuan di Pesanggrahan

Megapolitan
Polisi Cari Kemungkinan Pelaku Lain pada Kasus Prostitusi Anak di Medsos

Polisi Cari Kemungkinan Pelaku Lain pada Kasus Prostitusi Anak di Medsos

Megapolitan
Bukti Prostitusi di Gang Royal Tak Bisa Diselesaikan Hanya dengan Hancurkan Bangunannya

Bukti Prostitusi di Gang Royal Tak Bisa Diselesaikan Hanya dengan Hancurkan Bangunannya

Megapolitan
Terbakar Hebat Sabtu Malam, Begini Kondisi Terkini Lapak Pasar Lama Tangerang

Terbakar Hebat Sabtu Malam, Begini Kondisi Terkini Lapak Pasar Lama Tangerang

Megapolitan
Bela Bima Arya, PAN Sebut Pemecatan Kepala SD Cibeureum 1 Bogor Sesuai Aturan

Bela Bima Arya, PAN Sebut Pemecatan Kepala SD Cibeureum 1 Bogor Sesuai Aturan

Megapolitan
Hilangkan Prostitusi di Gang Royal Tak Bisa Sekadar Runtuhkan Bangunannya

Hilangkan Prostitusi di Gang Royal Tak Bisa Sekadar Runtuhkan Bangunannya

Megapolitan
Si Jago Merah Lahap 8 Lapak Semi Permanen di Pasar Lama Tangerang

Si Jago Merah Lahap 8 Lapak Semi Permanen di Pasar Lama Tangerang

Megapolitan
Polisi Turut Amankan 2 Korban Muncikari FEA

Polisi Turut Amankan 2 Korban Muncikari FEA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com