Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok tentang Istrinya yang Kerap Jenguk Warga Sakit

Kompas.com - 31/03/2017, 20:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menceritakan kegiatan istrinya, Veronica Tan, yang kini kerap menjenguk warga yang sakit. Menurut Ahok, Veronica melakukan kegiatan itu sebagai bagian dari tugas Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta.

"Sebenarnya bukan blusukan, Bu Vero bantu mengecek (program) dasawisma (PKK) sebetulnya," kata Ahok, di sebuah restoran di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Jumat (31/3/2017).

Melalui kegiatan itu, kata Ahok, Veronica juga sekaligus mengecek program Ketuk Pintu Layani dengan Hati. Menurut Ahok, dokter yang tergabung dalam program tersebut mendapat data mengenai warga yang sakit dari Dasawisma PKK dan Dinas Kesehatan.

"Harusnya saya bilang, biar dokter gak habis waktu, datanya diperoleh dari Dasawisma PKK saja," kata Ahok.

(baca: Sederhananya Gaya Veronica Tan Saat "Blusukan")

KOMPAS.com/NURSITA SARI Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Veronica Tan mengunjungi para lansia yang sakit di Kelurahan Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

(baca: Cerita Veronica Tan Bangun RPTRA dan Sulitnya Memberikan Nama)

Veronica yang menjabat Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta mengunjungi warga lanjut usia yang sakit di Kelurahan Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

Dalam kegiatan itu, Veronica didampingi staf dan seorang dokter. Veronica mengatakan, tujuannya mengunjungi warga untuk mengetahui pelayanan puskesmas di DKI Jakarta.

"Kami kunjungan banyak sekali nenek-nenek yang terutama memang ada masalah dengan kesehatannya. Kami coba cari tahu saja apa yang terjadi, apakah pelayanan dari puskesmas sudah baik," ujar Veronica.

Kompas TV Veronica Tan, istri dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melakukan kunjungan ke posko pengungsian banjir di masjid kampus Universitas Borodbudur,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com