Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detak Kehidupan Atap Jakarta

Kompas.com - 01/04/2017, 13:30 WIB
Mawar Kusuma Wulan

Penulis

KOMPAS - Jakarta dengan gedung-gedung pencakar langitnya memang ibarat gula bagi semut-semut pekerja ketinggian. Maraknya pembangunan infrastruktur di ibukota mengundang hadirnya banyak pekerja ketinggian, termasuk yang datang sama sekali tanpa pengalaman.

Jika panggilan itu datang, pekerja di ketinggian dengan akses tali seperti Rahman, Febrian, Irawan, Joy, serta Wanabi segera bergegas meninggalkan segala pekerjaan di kampung halaman ke ibu kota. Bagi mereka, bekerja di ketinggian sudah menjadi semacam candu yang tak hanya memberi tambahan penghasilan, tapi juga pengalaman "indah" bergelantungan di atap Jakarta.

Sebagian pekerja tinggi akses tali ini sebelumnya berprofesi sebagai pencinta alam. Sebagian lainnya adalah orang-orang yang awalnya coba-coba, namun kemudian jatuh hati lalu kecandungan bergelantungan dengan mengandalkan tali di gedung-gedung tinggi. Dalam dunia petualangan, risiko adalah bagian dari permainan. Di industri, mati-matian harus menahan diri untuk tidak mengambil risiko.

Akan tetapi, kehidupan mereka tak seglamor keindahan gedung-gedung tinggi yang mereka ikut ciptakan dan pelihara. Dengan pendapatan di rentang Rp 150.000-Rp 350.000 per hari, mereka bekerja hanya ketika proyek memanggil.

Tak semua perusahaan juga punya kepedulian besar terhadap standar pengamanan pekerja di ketinggian. "Kasus kecelakaan jatuh dari ketinggian mencapai 30 persen dari jumlah kecelakaan fatal pada 2015," ujar Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Herman Prakoso Hidayat. Setidaknya sepuluh orang per hari yang tewas ketika bekerja di ketinggian.

Oase di ketinggian

Di sisi lain, keindahan di ketinggian pula yang memukau manusia urban Jakarta untuk menciptakan surga tersendiri di atap Jakarta. Mereka menikmati keindahan dari atap gedung-gedung tinggi itu dengan cara unik mulai dari yoga, menikmati sajian di resto atap, hingga berbelanja!

Apa sensasinya? Simak kisah lebih lengkapnya di Rubrik Gaya Hidup Harian Kompas Minggu, 2 April 2017 dan versi digital dengan mengakses Kompas.id.

Pada edisi yang sama, ikuti ulasan konser musik yang membuat orang rela berjibaku untuk mendapatkan tiketnya, Coldplay, di Singapura. Ada pula bincang-bincang dengan model dan pemain film Asmara Abigail, ngobrol dengan gitaris Balawan tentang rumahnya, dan menikmati kuliner sate taichan yang sedang marak di Jakarta.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com