Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Disambut Antusias Warga

Kompas.com - 01/04/2017, 14:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan kereta listrik (KRL) commuter line relasi Rangkasbitung-Tanah Abang resmi beroperasi pada Sabtu (1/4/2017). Pada hari pertama pengoperasian, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyebut antisiasme warga cukup tinggi.

"Antusiasime para pengguna cukup tinggi. Mereka yang biasanya menggunakan KA lokal, kini mulai membiasakan diri dengan menggunakan KRL," kata VP Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa melalui keterangan tertulisnya sekitar pukul 13.00.

Dari data tiket elektronik, Eva menyebut sejak pemberangkatan pertama pada pukul 04.00 sampai dengan pukul 11.30 WIB, tercatat ada sekitar 3.478 penumpang yang membeli tiket KRL di Stasiun Rangkasbitung.

Sementara itu, di Stasiun Tanah Abang tercatat sekitar 980 penumpang membeli tiket KRL tujuan Stasiun Rangkasbitung maupun Citeras.

Menurut Eva, cukup banyak pula pengguna yang memutuskan membeli kartu multi trip (KMT) di Stasiun Rangkasbitung agar lebih mudah dan terhindar dari antrean di loket. Ia menyebut sejak pagi, sudah ada sekitar 439 unit KMT yang telah terjual di Stasiun Rangkasbitung.

"Hal ini sejalan dengan program PT KCJ untuk mengajak lebih banyak pengguna jasa menggunakan tiket berlangganan KMT dengan sistem potong saldo dan tanpa masa kadaluwarsa," ujar Eva.

Tercatat ada 16 perjalanan pulang pergi KRL commuter line yang dioperasikan setiaP harinya di relasi Rangkasbitung-Tanah Abang.

Jadwal KRL pertama dari Stasiun Rangkasbitung menuju Stasiun Tanah Abang adalah pukul 04.00 WIB, sementara jadwal KRL terakhir pemberangkatan Rangkasbitung pukul 20.40 WIB.

Sebaliknya, jadwal KRL pertama dari Stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung adalah pukul 05.50 WIB, sementara jadwal KRL terakhir pemberangkatan Stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung pukul 21.45 WIB.

Dalam pengoperasian ini, jarak waktu antar kereta atau headway di lintas Tanah Abang – Rangkasbitung berada di kisaran 30-60 menit.

Kompas TV 10.000 Penumpang Padati Stasiun Rangkas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com