JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menjelaskan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana mengusulkan pembangunan masjid raya di Terminal Pulogadung.
Saefullah telah menginstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta untuk melakukan koordinasi perencanaan program "Pemaduserasian".
"Misalnya, terminalnya masih bisa difungsikan dengan ada rusunnya, kemudian tadi usulan wali kota untuk pembangunan masjid raya Jakarta Timur," kata Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/4/2017).
Dia mengatakan, pembangunan masjid tidak akan dilakukan di seluruh lahan Terminal Pulogadung. Terminal itu, kata Saefullah, tetap akan beroperasi normal.
Selain rencana pembangunan masjid raya, ada juga rencana pembangunan rumah susun di lahan Terminal Pulogadung. Rencananya pembangunan masjid raya dan rusun di Terminal Pulogadung baru akan terlaksana mulai 2018.
"Supaya masing-masing kawasan ini terintegrasi dengan baik. Kami akan pakai (pembiayaan) APBD dulu tadi buat (pengembangan) Terminal Pulogadung," ucap Saefullah.
(baca: Ahok Cari Lahan untuk Bangun Masjid Raya di Jakarta Selatan dan Timur)
Ada dua wilayah di DKI Jakarta yang belum memiliki masjid raya, yakni Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menginstruksikan wali kota untuk mencari lahan pembangunan masjid raya.
Pada 2016 lalu, Ahok merencanakan pembangunan rusun yang terintegrasi terminal. Nantinya, akan ada rusun di bagian atas terminal yang akan dialokasikan untuk pegawai.
Konsep rusun itu, kata Ahok, akan mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Pembangunan rusun di lahan Terminal Pulogadung juga untuk memenuhi target 52.000 unit rusun di Jakarta.
"Bus-busnya (di Terminal Pulogadung), kami dorong ke (Terminal) Pulogebang," kata Ahok.
(baca: Apa yang Membedakan Masjid Raya Daan Mogot dengan Masjid Lainnya?)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.