Saat ini, Serpong jadi "surga" makanan, mulai dari makanan kaki lima sampai "bintang lima".
Magnet baru
Serpong kini betul-betul menjadi magnet baru. Serpong bukan hanya kawasan BSD, melainkan juga Alam Sutera dan Gading Serpong (dibangun pengembang Summarecon dan Paramount). Empat pengembang membangun fasilitas pendukung sekolah, universitas, perkantoran, pusat perbelanjaan dan hiburan, serta pasar modern.
Kantor cabang BRI, BNI, BCA, dan Mandiri dibangun di BSD. Perusahaan multinasional Unilever memindahkan kantor pusatnya ke BSD sejak akhir 2016.
Serpong dilengkapi pusat perbelanjaan Summarecon Mall Serpong, Living World, Mal Alam Sutera, The Breeze, Mal AEON, Q-Big BSD, gedung konvensi dan pameran terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Convention Exhibition, serta puluhan hotel dan apartemen.
Generasi milenial yang melek digital membuat pengembang melakukan transformasi menjadikan BSD sebagai smart digital city. Pendidikan informal yang mendukung pertumbuhan digital adalah GeeksFarm dan Purwadhika Startup & Coding School.
Apple Inc memutuskan membangun pusat riset dan inovasi di Green Office Park BSD. "Kami bercita-cita menjadikan BSD semacam Silicon Valley," kata CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja, beberapa waktu lalu. Sinar Mas Land mengucurkan dana Rp 7 triliun untuk membangun digital hub ini untuk menampung mereka yang bergerak dalam dunia digital.
Wajah Serpong kini berubah. Lahan-lahan tak produktif sudah menjadi "kawasan emas" bernilai tinggi. Semak belukar, galian pasir, dan hutan karet Serpong sudah berubah menjadi kota baru yang mandiri.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 April 2017, di halaman 28 dengan judul "Serpong, dari Hutan Menjadi Kota Baru".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.