Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2017, 17:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menyusuri gang di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, merasa tertarik melihat sebuah spanduk yang dipasang di tembok rumah warga.

Spanduk tersebut bergambar pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dengan program unggulan mereka, yakni "Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus".

(Baca juga: Ahok Jenguk Penderita Stroke di Gandaria Selatan)

Ahok terlihat dengan serius membaca spanduk yang berisi perbandingan program KJP yang telah dijalankan Pemprov DKI Jakarta dan KJP Plus yang akan diusung Anies-Sandiaga.

Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Ahok mengamati satu per satu perbandingan tersebut. Sesekali dia mengamati sambil bertopang dagu.

Kemudian, dia menyebut ada kekeliruan data dalam spanduk milik Anies-Sandiaga tersebut.

Di dalam spanduk itu disebutkan bahwa alokasi dana KJP bagi siswa SD sebesar Rp 210.000, SMP sebesar 280.000, SMA sebesar Rp 375.000, SMK sebesar Rp 390.000, dan PKBM sebesar Rp 210.000.

Sementara itu, alokasi dana KJP Plus untuk siswa SD sebesar Rp 250.000, SMP sebesar Rp 300.000, SMA sebesar Rp 420.000, SMK sebesar Rp 450.000, dan PKBM sebesar Rp 300.000. Dia menggelengkan kepala melihat tulisan tersebut.

"(Alokasi dana bagi siswa) SMA itu ada yang Rp 600.000 per bulan, kalau untuk siswa SD emang segitu. (Pemegang KJP) SMP ada yang (dapat dana) Rp 400.000-600.000," kata Ahok, di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).

(Baca juga: Saat Adik Ahok Tak Kuasa Menahan Air Mata di Persidangan)

Setelah itu, Ahok sempat berpose dua jari di depan spanduk bertuliskan, "Anies-Sandi Menang, KJP Tetap Ada".

Sontak, awak media dan warga setempat yang berkerumun langsung mengarahkan kamera ponsel mereka.

Kompas TV Di acara Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta, Cagub-Cawagub DKI Jakarta Ahok-Djarot melakukan tantangan flip bottl
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Megapolitan
Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com