JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi Qlue dinilai mampu mengurangi jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta Timur.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Kota Jakarta Timur Haryanto mengatakan, sejak adanya Qlue, banyak warga yang melaporkan soal PMKS.
Dari laporan itu, pihak Sudin Sosial Jakarta Timur melakukan penjaringan PMKS sehingga jumlahnya kini berkurang.
"Waktu ada Qlue itu gencar. Akhirnya lama-lama sekarang sudah menurun," kata Haryanto, saat ditemui Kompas.com, di Kantor Sudin Sosial, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2017).
(Baca juga: Panti Sosial Kedoya Siap Jemput PMKS yang Dilaporkan Warga)
Sebelum ada Qlue, bisa 20-30 orang PMKS terjaring razia setiap bulan. Sekarang, kata dia, hanya 5 PMKS yang terjaring setiap bulan di Jakarta Timur.
"Dengan Qlue akhirnya bagus sekali efektif," ujar Haryanto.
Menurut Haryanto, titik rawan PMKS di Jakarta Timur berada di lampu merah PGC, lampu merah Pramuka, dan di Kampung Melayu.
Ada total 7 pos di Jakarta Timur yang dijaga secara bergantian oleh petugas dalam dua shift. Wilayah yang dipantau sekitar 500 meter dari pos.
Haryanto mengatakan, PMKS yang paling sering terjaring ialah pengamen. Namun, kata dia, pengamen kerap kembali ke jalan setelah dijaring.
"Yang kita tangkap biasanya orang-orang itu juga," ujar Haryanto.
Untuk membuat efek jera, pihaknya bekerja sama dengan pihak panti untuk menginapkan mereka yang terjaring selama tiga pekan. Di sana, PMKS akan dibina, diberi pemahaman, dan kegiatan rohani.
"Bagi yang punya rumah di kampung, ya kita pulangkan ke daerah asalnya," ujar Haryanto.
(Baca juga: Panti Sosial Kedoya Siap Jemput PMKS yang Dilaporkan Warga)
Untuk PMKS dari luar Jakarta, akan diberi pemahaman agar tidak lagi kembali ke Ibu Kota.
Sebab, mereka yang kurang beruntung dan tidak dilengkapi keterampilan, keahlian, dan kepandaian akan sulit mengadu nasib di Ibu Kota.
"Kalau mengadu nasib ke Jakarta dalam keadaan yang tidak beruntung ya begitulah. Kalau larinya ke tindak kriminal, bisa menyusahkan masyarakat," ujar Haryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.