Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2017, 18:39 WIB
|
EditorEgidius Patnistik

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelaskan beberapa hal saat melihat spanduk "Anies-Sandi Menang, KJP Tetap Ada" di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017) siang.

Ahok menggelengkan kepalanya saat melihat kesalahan data yang tertera pada spanduk tersebut. Spanduk itu berisi angka alokasi dana yang dikucurkan tiap bulan kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar atau KJP. Disebutkan bahwa alokasi dana KJP bagi siswa SD sebesar Rp 210.000, SMP sebesar 280.000, SMA sebesar Rp 375.000, SMK sebesar Rp 390.000 dan PKBM sebesar Rp 210.000.

Baca juga: Saat Ahok Berpose 2 Jari di Depan Spanduk Anies-Sandi Menang, KJP Tetap Ada

Sementara rencana alokasi dana KJP Plus milik pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah untuk siswa SD sebesar Rp 250.000, SMP sebesar Rp 300.000, SMA sebesar Rp 420.000, SMK sebesar Rp 450.000 dan PKBM sebesar Rp 300.000.

"Siswa SMA ada yang dapat (alokasi dana) Rp 600.000 per bulan, kalau (alokasi dana KJP) untuk siswa SD memang segitu. Kalau (alokasi dana KJP siswa) SMP Rp 400.000-600.000 per bulan," kata Ahok.

Selain itu, dana KJP tidak dapat ditarik tunai. Penggunaan KJP menggunakan transaksi non tunai.

KJP Plus yang digagas Anies-Sandi dapat ditarik tunai. Perbedaan lainnya, KJP tak diperuntukkan bagi anak-anak yang putus sekolah.

"Kami mau dorong anak yang enggak sekolah supaya sekolah. Justru anak harus sekolah baru dapat (jaminan pendidikan), supaya anak itu terdorong sekolah," kata Ahok.

Baca juga: Ahok: KJP Plus Merusak Mental Anak

Menurut Ahok, bagi anak putus sekolah dan peserta paket A, B, C lebih baik melakukan usaha. Nantinya mereka dapat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dan berbagi untung sebesar 80:20.

"Perbedaan terakhir, kami punya kartu Jakarta One untuk gratis naik transjakarta, dan lain-lain. Kalau di sini (KJP Plus), KJP nya bisa (untuk keperluan lain)," kata Ahok.

Kompas TV Ahok Tambahkan Dana KJP Jadi Rp 2 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kronologi Penipuan Rental Mobil Bodong di Jagakarsa, Korban Habiskan Rp 11,4 Juta untuk Sewa Brio

Kronologi Penipuan Rental Mobil Bodong di Jagakarsa, Korban Habiskan Rp 11,4 Juta untuk Sewa Brio

Megapolitan
Terbit Kepmenaker No 88, Kuasa Hukum Optimistis Bisa Lindungi Karyawan yang Diajak Bos 'Staycation'

Terbit Kepmenaker No 88, Kuasa Hukum Optimistis Bisa Lindungi Karyawan yang Diajak Bos "Staycation"

Megapolitan
Niat Liburan ke Bandung, Pria Ini Malah Tertipu Rental Mobil Bodong

Niat Liburan ke Bandung, Pria Ini Malah Tertipu Rental Mobil Bodong

Megapolitan
Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan 'Running Text'

Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan "Running Text"

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Bisa Picu Infeksi Pernapasan dan Kanker

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Bisa Picu Infeksi Pernapasan dan Kanker

Megapolitan
Curi Motor di Rumah Kos Kawasan Matraman, Pelaku Berlagak Santai Seolah Teman Korban

Curi Motor di Rumah Kos Kawasan Matraman, Pelaku Berlagak Santai Seolah Teman Korban

Megapolitan
Jadwal Formula E 2023 Jakarta pada 3 dan 4 Juni

Jadwal Formula E 2023 Jakarta pada 3 dan 4 Juni

Megapolitan
Polisi: Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang Baru Beroperasi 2 Hari

Polisi: Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang Baru Beroperasi 2 Hari

Megapolitan
Simak, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Ancol Saat Formula E 2023

Simak, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Ancol Saat Formula E 2023

Megapolitan
Warga Tidak Tahu Kos-kosan Milik Rafael Alun di Kawasan Blok M Disita KPK

Warga Tidak Tahu Kos-kosan Milik Rafael Alun di Kawasan Blok M Disita KPK

Megapolitan
Ada Penyesuaian Pola Perjalanan KRL Jabodetabek, Berikut Rinciannya!

Ada Penyesuaian Pola Perjalanan KRL Jabodetabek, Berikut Rinciannya!

Megapolitan
Polisi Telusuri Asal Usul Bahan Baku Pabrik Ekstasi di Perumahan Elit Tangerang

Polisi Telusuri Asal Usul Bahan Baku Pabrik Ekstasi di Perumahan Elit Tangerang

Megapolitan
Antisipasi Penyakit Menular, Dinas KPKP DKI Cek Tempat Penjualan Hewan Kurban di Jakarta

Antisipasi Penyakit Menular, Dinas KPKP DKI Cek Tempat Penjualan Hewan Kurban di Jakarta

Megapolitan
Jadi Pengepul Judi Online, Ibu Rumah Tangga di Grogol Ditangkap Polisi

Jadi Pengepul Judi Online, Ibu Rumah Tangga di Grogol Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Bongkar Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang, Pelaku Diduga Residivis

Polisi Bongkar Pabrik Ekstasi Jaringan Internasional di Tangerang, Pelaku Diduga Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com