Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga soal Pengoperasian KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

Kompas.com - 05/04/2017, 19:24 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Per Sabtu, 1 April 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) resmi membuka jalur baru kereta rel listrik (KRL) Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten-Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kebijakan ini disambut baik para penumpang yang sebelumnya menggunakan layanan kereta api ekonomi untuk menuju atau berangkat dari Rangkasbitung ke Jabodetabek.

Unang (25), warga dari kawasan Rangkasbitung yang bekerja di Jakarta, menilai rute KRL ini memudahkan pengguna dari segi keamanan dan efisiensi waktu.

"Alhamdulillah (menggunakan KRL) lebih nyaman. Dulu mah saya (dengan KA Ekonomi) suka pingsan, banyak copet, banyak yang jualan di dalam (gerbong kereta), soalnya enggak ada yang atur," ujar Unang saat berbincang dengan Kompas.com dalam perjalanan di KRL menuju Rangkasbitung, Rabu (5/4/2017).

(Baca juga: KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Disambut Antusias Warga)

Sebelumnya, untuk menuju Jakarta, Unang menggunakan KA Ekonomi Rangkas Jaya yang berangkat dari Stasiun Rangkasbitung menuju Tanah Abang.

Namun, ia mengatakan, jadwal keberangkatan kereta Rangkas Jaya hanya dua kali per hari, yakni pada pagi dan sore, sehingga menyulitkan apabila ada urusan mendadak.

"(Keberangkatan kereta Rangkas Jaya) itu jarang, misalnya pagi cuma jam tujuh nanti ada lagi sore sekitar jam empat," ujar Unang.

Kini, untuk menuju Tanah Abang dari Rangkasbitung, Unang bisa menggunakan KRL dengan tiket harian berjaminan (THB) seharga Rp 18.000.

Harga tersebut merupakan gabungan tarif berdasarkan jarak sejauh 72,5 km sebesar Rp 8.000 dan uang jaminan kartu sebesar Rp 10.000 yang dapat ditukarkan di stasiun ketibaan.

Menurut dia, harga tersebut sebanding dengan kenyamanan dan keamanan yang didapatkan.

Hal yang serupa pun dirasakan oleh Ade (25), warga Rangkasbitung yang sering berkunjung ke Jakarta.

Ade mengaku dimudahkan dengan jurusan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung karena jumlah keberangkatan kereta yang lebih banyak.

"Dulu terbatas (jumlah kereta) ke Jakarta, kalau KRL kan banyak. Saya biasa berangkat dari Stasiun Duri itu jam empat sore sampai (Rangkasbitung) sekitar jam tujuh malam," ujar Ade yang juga ditemui Kompas.com di perjalanan menuju Rangkasbitung.

Ade juga bercerita bahwa ia sempat menaiki KRL Rangkasbitung-Tanah Abang dan tidak mendapatkan tempat duduk.

Namun, menurut dia, hal tersebut tidak jadi masalah karena situasi dalam gerbong masih terpantau aman.

"Kalau pas naik (kereta) ekonomi itu berdiri saking penuhnya (penumpang) sampai mau melangkah saja enggak bisa. Karena semuanya masuk ke gerbong, enggak teratur," kata Ade.

(Baca juga: KRL "Commuter Line" Tanah Abang-Rangkasbitung Beroperasi Mulai 1 April)

Adapun KRL Rangkasbitung-Tanah Abang beroperasi sebanyak 16 perjalanan mulai pukul 05.50 WIB hingga 21.45 WIB.

KRL ini juga merupakan pengganti KA Ekonomi yang selama ini melayani rute tersebut. Dengan demikian, KA Ekonomi yang berangkat dari Rangkasbitung dialihkan melayani Rangkasbitung-Serang-Cilegon-Merak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com